Kamis, 22 Agustus 2019

ILMU GIZI - BAGIAN 4

ILMIU GIZI - BAGIAN 4



1.      Definisi diit

Diet sering disalah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk mendapatkan berat tubuh yang ideal, atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
Padahal, berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola makan.
Tentu saja, saat ini masih banyak orang yang menyalah artikan arti berat badan sendiri.
Oleh karena itu perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya.
Diet sangat akrab di kalangan kaum wanita, karena memang sebagian besar wanita tentu saja menginginkan tubuh yang ideal.
Cara ini dipercaya dapat membantu mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan porsi cukup yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan terjaga.
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu (Wariyono, 2010).
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan .
Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
Diet penyakit adalah salah satu usaha mengatur pola makan yang sehat dengan penyakit yang di derita agar cepat menuju angka kesembuhan dan mencegah penyakit itu kembali lagi.
Macam-macam penyakit yang di perlukan diet :
a.       Diet pada tindakan bedah
b.      Diet luka bakar
c.       Diet komplikasi kehamilan
d.      Diet penyakit hati dan kandung empedu
e.       Diet penyakit diabetes mellitus
f.       Diet penyakit jantug dan pembuluh darah
g.       Diet penyakit ginjal dan saluran kemih
h.      Diet penyakit gout artritis
i.        Diet penyakit kanker
j.        Diet penyakit HIV/AIDS

Diet standar makanan khusus adalah :
a.       Diet energi tinggi protein tinggi
b.      Diet energi rendah
c.       Diet garam rendah
d.      Diet serat tinggi
e.       Diet sisa rendah
f.       Diet rendah purin
g.       Diet rendah gula
h.      Diet rendah lemak

2.      Zat gizi makro dan mikro

a.        Zat gizi makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar oleh tubuh. Yang termasuk dalam kelompok zat gizi makro adalah karbohidratprotein, dan juga lemak.
1)      Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan sebgai bahan bakar tubuh, terutama sistem saraf pusat dan otak serta memberikan perlindungan terhadap penyakit. Kebutuhan karbohidrat mencakup 45 hingga 65 persen dari total kalori harian. Dengan kata lain, karbohidrat merupakan penghasil utama energy bagi tubuh. Sumber karbohidrat antara lain beras, gandum, ubi, singkong, sagu serta jagung.
Karbohidrat menyediakan berbagai macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia. Berbagai jenis makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain adalah jagung, kentang, nasi, dan lain sebagainya. Dalam susunan menu bagi orang Indonesia pada umumnya menempatkan karbohidrat sekitar 70-80%.
Dalam nutrisi pada manusia setiap 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kalori. Kebutuhan energi tersebut berbeda untuk setiap orang. Ada beberapa hal yang membuat kebutuhan energi berbeda antara lain jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, serta tempat tinggal orang tersebut.
2)      Protein
Protein terdiri atas 2 macam, antara lain protein hewani serta protein nabati. Sumber protein hewani sebagai berikut : ikan, keju, telur, susu, dan lain sebagainya. Sumber protein nabati sebagai berikut : tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Kebutuhan protein tersebut berbeda untuk setiap orang.
Orang dewasa setidaknya membutuhkan protein sekitar 1 gram setiap harinya untuk setaip kilogram berat badan yang dimiliki. Remaja membutuhkan protein sekitar 1 gram/kg berat badan, anak yang berumur 6-12 tahun membutuhkan protein sekitar 2 gram/kg berat badan, sedangkan bayi membutuhkan protein sekitar 3 gram/kg berat badan.
Protein menyediakan blok bangunan tubuh. Sel, dari tulang ke kulit ke rambut, mengandung protein. Faktanya, 16 persen dari berat badan rata-rata orang terdiri dari protein. Zat gizi makro ini dibutuhkan untuk pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan tubuh. Semua hormon, antibodi, dan zat penting lainnya tersusun dari protein. Protein tidak digunakan sebagai bahan bakar tubuh kecuali jika diperlukan.Contoh sumber protein (hewani dan nabati) antara lain susu, daging, tempe, telur, ikan
3)      Lemak
Terdapat 2 macam sumber lemak secara umum, yaitu lemak nabati serta lemak hewani. Contoh sumber lemak nabati antara lain : margarine, kemiri, minyak kelapa, dan lain sebagainya. Adapun sumber lemak hewani antara lain : susu, daging, keju, dan lain sebagainya. Kebutuhan lemak bagi setiap orang tentu berbeda. Kebutuhan lemak bagi orang yang bertempat tinggal di iklim yang dingin lebih banyak yaitu sekitar 1/2-1 gram/kg berat badan.
Seseorang yang memiliki kelebihan lemak, tubuh akan menjadi gemuk. Sedangkan yang kekurangan lemak membuat kurangnya kurangnya berat badan. Didalam tubuh, lemak dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kalori. Lemak juga dapat berperan sebagai pelarut vitamin A,D,E,K. Lemak dapat melindungi tubuh pada bagian tertentu serta sebagai pelindung bagian lemak pada temperatur yang rendah.
Lemak menghasilkan energi bagi tubuh. Terdiri dari lemak hewani dan nabati, zat gizi makro ini membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K, sumber asam lemak esensial (Omega 3, DHA, EPA)
Menurut Harvard Medical School, lemak mendukung banyak fungsi tubuh seperti penyerapan vitamin dan mineral, pembekuan darah, sel pembangun, dan pergerakan otot. Memang lemak tinggi kalori, namun kalori ini merupakan sumber energi penting bagi tubuh.
WHO menganjurkan menjaga asupan kalori dari lemak di bawah 30 persen dari total kalori harian. Konsumsi lemak sehat dapat membantu menyeimbangkan gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, dan meningkatkan fungsi otak. Lemak sehat juga dipercaya menjadi agen anti-peradangan, dapat menurunkan risiko radang sendi, kanker, dan penyakit Alzheimer. Sumber lemak nabati dan hewani di antaranya alpukat, kacang-kacangan, ikan kembung, telur dan masih banyak lagi.

Jika membicarakan tentang kebutuhan gizi makro, biasanya ada istilah lain yang sering disebutkan, yakni kebutuhan energi. Kebutuhan energi ini bisa dihitung dengan sebuah rumus untuk memperkirakannya, salah satunya rumus Harris Benedict.
Kebutuhan protein yang diperlukan sebanyak 10-15% dari kebutuhan kalori total Anda. Lalu, ubah ke gram agar Anda dapat lebih terbayang seberat apa yang Anda butuhkan. 1 gram protein sama dengan 4 kalori.
Kebutuhan lemak yang diperlukan sebanyak 10-25% dari kebutuhan kalori total Anda. 1 gram lemak sama dengan 9 kalori.
Kebutuhan karbohidrat yang diperlukan sebanyak 60-75% dari kebutuhan kalori total Anda. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kalori

b.       Zat gizi mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh. Contoh zat gizi mikro antara lain adalah kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, vitamin, magnesium, dan fosfor.
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas  enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan mineral.
Vitamin dibedakan menjadi vitamin larut lemak, yaitu A,D,E dan K dan vitamin larut air (B dan C). Setiap vitamin memainkan peran penting dalam tubuh. Kekurangan vitamin bisa menimbulkan masalah kesehatan dan kemungkinan gampang sakit.
Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi).  Adapula mikromineral dibutuhkan dalam jumlah hanya beberapa mikrogram per hari,  seperti cuprum dan molibdenum. Mikronutrien diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau suplemen, karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
1)      Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Anda membutuhkan vitamin A untuk penglihatan, kulit, pertumbuhan, perkembangan dan fungsi kekebalan tubuh. Vitamin A dapat ditemukan pada hati, daging, susu dan telur, buah dan sayuran, seperti wortel dan ubi jalar.
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, hal ini dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit
2)      Vitamin B1 (Thiamine)
Vitamin B1 akan mengeluarkan energi dari makanan sehingga sistem saraf dan otot anak dapat bekerja dengan baik. Vitamin B1 biasa ditemukan pada ikan, daging, sari ragi, roti gandum dan sereal.
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
3)      Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B2 membantu memecah lemak, protein dan karbohidrat di tubuh agar tubuh dapat menyerapnya dengan mudah. Vitamin B2 dapat ditemukan pada susu, daging, keju, sari ragi, telur, roti gandum dan sereal.
4)      Vitamin B3 (niacin)
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B3 membantu menyerap makanan dan mengembangkan pertumbuhan dan energi. Vitamin B3 dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, kacang-kacangan dan sari ragi.
5)      Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
6)      Vitamin B6 (Pyridoxine)
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.  Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Vitamin B6 memproses protein menjadi energi dan membantu produksi sel darah merah dan fungsi otak. Vitamin B6 dapat ditemukan pada daging, ikan, makanan gandum, sayuran dan kacang-kacangan.
7)      Vitamin B12 (cobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin B12 membantu produksi sel darah merah dan meningkatkan pertumbuhan. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia. Seorang vegan (orang yang tidak memakan jenis makanan dari hewan) akan sulit untuk mendapatkan cukup vitamin B12 dalam makanan mereka sehingga diperlukan suplemen. Vitamin B12 dapat ditemukan pada makanan hewani seperti daging, ikan, telur dan susu.
8)      Vitamin C (ascorbic acid)
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Vitamin C membentuk kolagen, membantu Anda melawan infeksi, dan menyerap zat besi dari makanan. Vitamin C juga menyehatkan gigi, tulang dan gusi. Anda dapat kehilangan beberapa vitamin C ketika Anda memasak makanan. Vitamin C dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran, terutama buah jeruk dan buah kiwi.
9)      Asam folat ( Vitamin B9)
Folic acid atau asam folat membantu Anda menyerap protein dan membentuk sel-sel darah baru dan DNA. Memasak dan mengolah makanan, misalnya saat proses pengalengan, dapat mengurangi jumlah folat dalam makanan. Sayuran berdaun hijau, hati dan sereal gandum adalah sumber makanan kaya asam folat.
10)  Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
Vitamin D membantu Anda menyerap kalsium agar pertumbuhan tulang kuat dan sehat. Tubuh mendapatkan sebagian besar vitamin D yang dibutuhkan ketika kulit terpapar sinar matahari langsung. Vitamin D dengan kadar kecil terkandung dalam minyak ikan, minyak hati ikan, kuning telur dan mentega.
11)  Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
Vitamin E meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu perkembangan kesehatan kulit dan mata. Bunga matahari dan minyak canola, margarin dan kacang-kacangan adalah sumber vitamin E yang baik.
12)  Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.  Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, kedelai, tomat, brokoli, bayam dan sayuran hijau segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

Kebutuhan gizi mikro tidak bisa diperkirakan melalui rumus seperti halnya kebutuhan gizi makro, melainkan cukup dilihat berdasarkan kecukupannya saja. Ini karena jumlah zat gizi mikro sangat kecil, jenisnya banyak, dan biasanya kebutuhannya relatif sama untuk masing-masing kelompok umur.
Kecukupan zat gizi mikro dapat dilihat pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar