1.
Definisi
diit
Diet sering disalah artikan
sebagai usaha mengurangi makan untuk mendapatkan berat tubuh yang ideal, atau
untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
Padahal, berdasarkan asal
serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola makan.
Tentu saja, saat ini masih
banyak orang yang menyalah artikan arti berat badan sendiri.
Oleh karena itu perlu diluruskan
mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya.
Diet sangat akrab di kalangan
kaum wanita, karena memang sebagian besar wanita tentu saja menginginkan tubuh
yang ideal.
Cara ini dipercaya dapat
membantu mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan porsi cukup yang dibutuhkan
oleh tubuh, sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan terjaga.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal
individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada
dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi
atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa
Indonesia, kata diet lebih
sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau
mengatur asupan nutrisi tertentu.
Diet
adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan
yang dianut masyarakat tertentu (Wariyono, 2010).
Dalam kamus Gizi Pelengkap
Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Diet
memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang
dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah
tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan
berat badan .
Oleh karena itu Diet dapat di
defenisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi
makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
Diet penyakit adalah salah satu
usaha mengatur pola makan yang sehat dengan penyakit yang di derita agar cepat
menuju angka kesembuhan dan mencegah penyakit itu kembali lagi.
Macam-macam penyakit yang di
perlukan diet :
a.
Diet pada tindakan bedah
b.
Diet luka bakar
c.
Diet komplikasi kehamilan
d.
Diet penyakit hati dan kandung
empedu
e.
Diet penyakit diabetes mellitus
f.
Diet penyakit jantug dan
pembuluh darah
g.
Diet penyakit ginjal dan
saluran kemih
h.
Diet penyakit gout artritis
i.
Diet penyakit kanker
j.
Diet penyakit HIV/AIDS
Diet
standar makanan khusus adalah :
a.
Diet energi tinggi protein tinggi
b.
Diet energi rendah
c.
Diet garam rendah
d.
Diet serat tinggi
e.
Diet sisa rendah
f.
Diet rendah purin
g.
Diet rendah gula
h.
Diet rendah lemak
2.
Zat
gizi makro dan mikro
a.
Zat gizi makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah yang besar oleh tubuh. Yang termasuk dalam kelompok zat
gizi makro adalah karbohidrat, protein,
dan juga lemak.
1)
Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan sebgai bahan
bakar tubuh, terutama sistem saraf pusat dan otak serta memberikan perlindungan
terhadap penyakit. Kebutuhan karbohidrat mencakup 45 hingga 65 persen dari
total kalori harian. Dengan kata lain, karbohidrat merupakan penghasil utama
energy bagi tubuh. Sumber karbohidrat antara lain beras, gandum, ubi, singkong,
sagu serta jagung.
Karbohidrat
menyediakan berbagai macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia. Berbagai
jenis makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain adalah jagung,
kentang, nasi, dan lain sebagainya. Dalam susunan menu bagi orang Indonesia
pada umumnya menempatkan karbohidrat sekitar 70-80%.
Dalam
nutrisi pada manusia setiap 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan energi
sekitar 4 kalori. Kebutuhan energi tersebut berbeda untuk setiap orang. Ada
beberapa hal yang membuat kebutuhan energi berbeda antara lain jenis kelamin,
umur, jenis pekerjaan, serta tempat tinggal orang tersebut.
2)
Protein
Protein
terdiri atas 2 macam, antara lain protein hewani serta protein nabati. Sumber
protein hewani sebagai berikut : ikan, keju, telur, susu, dan lain sebagainya.
Sumber protein nabati sebagai berikut : tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain
sebagainya. Kebutuhan protein tersebut berbeda untuk setiap orang.
Orang
dewasa setidaknya membutuhkan protein sekitar 1 gram setiap harinya untuk
setaip kilogram berat badan yang dimiliki. Remaja membutuhkan protein sekitar 1
gram/kg berat badan, anak yang berumur 6-12 tahun membutuhkan protein sekitar 2
gram/kg berat badan, sedangkan bayi membutuhkan protein sekitar 3 gram/kg berat
badan.
Protein menyediakan blok bangunan
tubuh. Sel, dari tulang ke kulit ke rambut, mengandung protein. Faktanya, 16
persen dari berat badan rata-rata orang terdiri dari protein. Zat gizi makro
ini dibutuhkan untuk pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan tubuh. Semua
hormon, antibodi, dan zat penting lainnya tersusun dari protein. Protein tidak
digunakan sebagai bahan bakar tubuh kecuali jika diperlukan.Contoh sumber
protein (hewani dan nabati) antara lain susu, daging, tempe, telur, ikan
3)
Lemak
Terdapat
2 macam sumber lemak secara umum, yaitu lemak nabati serta lemak hewani. Contoh
sumber lemak nabati antara lain : margarine, kemiri, minyak kelapa, dan lain
sebagainya. Adapun sumber lemak hewani antara lain : susu, daging, keju, dan
lain sebagainya. Kebutuhan lemak bagi setiap orang tentu berbeda. Kebutuhan
lemak bagi orang yang bertempat tinggal di iklim yang dingin lebih banyak yaitu
sekitar 1/2-1 gram/kg berat badan.
Seseorang
yang memiliki kelebihan lemak, tubuh akan menjadi gemuk. Sedangkan yang
kekurangan lemak membuat kurangnya kurangnya berat badan. Didalam tubuh, lemak
dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kalori. Lemak juga dapat berperan sebagai
pelarut vitamin A,D,E,K. Lemak dapat melindungi tubuh pada bagian tertentu
serta sebagai pelindung bagian lemak pada temperatur yang rendah.
Lemak menghasilkan energi bagi
tubuh. Terdiri dari lemak hewani dan nabati, zat gizi makro ini membantu
penyerapan vitamin A, D, E, dan K, sumber asam lemak esensial (Omega 3, DHA,
EPA)
Menurut Harvard Medical School,
lemak mendukung banyak fungsi tubuh seperti penyerapan vitamin dan mineral,
pembekuan darah, sel pembangun, dan pergerakan otot. Memang lemak tinggi
kalori, namun kalori ini merupakan sumber energi penting bagi tubuh.
WHO menganjurkan menjaga asupan
kalori dari lemak di bawah 30 persen dari total kalori harian. Konsumsi lemak
sehat dapat membantu menyeimbangkan gula darah, mengurangi risiko penyakit
jantung dan diabetes tipe 2, dan meningkatkan fungsi otak. Lemak sehat juga
dipercaya menjadi agen anti-peradangan, dapat menurunkan risiko radang sendi,
kanker, dan penyakit Alzheimer. Sumber lemak nabati dan hewani di antaranya
alpukat, kacang-kacangan, ikan kembung, telur dan masih banyak lagi.
Jika membicarakan tentang kebutuhan
gizi makro, biasanya ada istilah lain yang sering disebutkan, yakni kebutuhan
energi. Kebutuhan energi ini bisa dihitung dengan sebuah rumus untuk
memperkirakannya, salah satunya rumus Harris Benedict.
Kebutuhan
protein yang diperlukan sebanyak 10-15% dari kebutuhan kalori
total Anda. Lalu, ubah ke gram agar Anda dapat lebih terbayang seberat apa yang
Anda butuhkan. 1 gram protein sama dengan 4 kalori.
Kebutuhan
lemak yang diperlukan sebanyak 10-25% dari kebutuhan kalori
total Anda. 1 gram lemak sama dengan 9 kalori.
Kebutuhan
karbohidrat yang diperlukan sebanyak
60-75% dari kebutuhan kalori total Anda. 1 gram karbohidrat setara dengan 4
kalori
b.
Zat gizi mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh. Contoh zat gizi mikro antara lain
adalah kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, vitamin, magnesium, dan
fosfor.
Mikronutrien
(zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon,
aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.
Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut
lemak) dan mineral.
Vitamin
dibedakan menjadi vitamin larut lemak, yaitu A,D,E dan K dan vitamin larut air
(B dan C). Setiap vitamin memainkan peran penting dalam tubuh. Kekurangan
vitamin bisa menimbulkan masalah kesehatan dan kemungkinan gampang sakit.
Mineral
dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh:
kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh:
seng, besi). Adapula mikromineral dibutuhkan dalam jumlah hanya beberapa
mikrogram per hari, seperti cuprum dan molibdenum. Mikronutrien diperoleh
dari luar tubuh seperti dari makanan atau suplemen, karena tubuh tidak mampu
memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
1)
Vitamin
A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata
di retina. Selain itu, vitamin ini juga
berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit
dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat
mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A banyak
ditemukan pada susu, ikan,
sayur-sayuran (terutama yang berwarna
hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna
merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Anda
membutuhkan vitamin A untuk penglihatan, kulit, pertumbuhan, perkembangan dan
fungsi kekebalan tubuh. Vitamin A dapat ditemukan pada hati, daging, susu dan
telur, buah dan sayuran, seperti wortel dan ubi jalar.
Defisiensi
vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran
pernapasan, dan
penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat
menyebabkan keracunan. Penyakit yang dapat ditimbulkan
antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan
pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, hal ini dapat menyebabkan
kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit
2)
Vitamin
B1 (Thiamine)
Vitamin
B1 akan mengeluarkan energi dari makanan sehingga sistem saraf dan otot anak
dapat bekerja dengan baik. Vitamin B1 biasa ditemukan pada ikan, daging, sari
ragi, roti gandum dan sereal.
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis
vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu
proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan,
seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem
saraf. Untuk
mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi,
daging, susu, telur,
dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah
yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
3)
Vitamin
B2 (riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah
satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ
tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan
pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering
bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin
B2 membantu memecah lemak, protein dan karbohidrat di tubuh agar tubuh dapat
menyerapnya dengan mudah. Vitamin B2 dapat ditemukan pada susu, daging, keju,
sari ragi, telur, roti gandum dan sereal.
4)
Vitamin
B3 (niacin)
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting
dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3
memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun
dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu
jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber
pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum dan kentang manis. Kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan
sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin
B3 membantu menyerap makanan dan mengembangkan pertumbuhan dan energi. Vitamin
B3 dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, kacang-kacangan dan sari ragi.
5)
Vitamin
B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi
enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam
berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan,
terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik
antara sistem
saraf pusat dan otak
dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat
ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu,
ginjal, dan hati hingga makanan nabati,
seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan
B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik.
Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan
untuk tidur.
6)
Vitamin
B6 (Pyridoxine)
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan
istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga
berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang
berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini
merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.
Vitamin
B6 memproses protein menjadi energi dan membantu produksi sel darah merah dan
fungsi otak. Vitamin B6 dapat ditemukan pada daging, ikan, makanan gandum,
sayuran dan kacang-kacangan.
7)
Vitamin
B12 (cobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang
hanya khusus diproduksi oleh hewan
dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan
kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan
dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA
dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging
merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah
lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin
B12 membantu produksi sel darah
merah dan
meningkatkan pertumbuhan. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia.
Seorang vegan (orang yang tidak memakan jenis makanan dari hewan) akan sulit
untuk mendapatkan cukup vitamin B12 dalam makanan mereka sehingga diperlukan
suplemen. Vitamin B12 dapat ditemukan pada makanan hewani seperti daging, ikan,
telur dan susu.
8)
Vitamin
C (ascorbic acid)
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit,
sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal
berbagai radikal
bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya
yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam
penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin
C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri
pada persendian. Akumulasi vitamin C yang
berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan,
dan rusaknya sel darah merah.
Vitamin
C membentuk kolagen, membantu Anda melawan infeksi, dan menyerap zat besi dari
makanan. Vitamin C juga menyehatkan gigi, tulang dan gusi. Anda dapat
kehilangan beberapa vitamin C ketika Anda memasak makanan. Vitamin C dapat
ditemukan pada buah-buahan dan sayuran, terutama buah jeruk dan buah kiwi.
9)
Asam
folat ( Vitamin B9)
Folic
acid atau asam folat membantu Anda menyerap protein dan membentuk sel-sel darah
baru dan DNA. Memasak dan mengolah makanan, misalnya saat proses pengalengan,
dapat mengurangi jumlah folat dalam makanan. Sayuran berdaun hijau, hati dan
sereal gandum adalah sumber makanan kaya asam folat.
10) Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis
vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur,
susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi
vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam
tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang
akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan
tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
Vitamin
D membantu Anda menyerap kalsium agar pertumbuhan tulang kuat dan sehat. Tubuh
mendapatkan sebagian besar vitamin D yang dibutuhkan ketika kulit
terpapar sinar matahari langsung. Vitamin D dengan kadar kecil terkandung dalam
minyak ikan, minyak hati ikan, kuning telur dan mentega.
11) Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan
berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah
merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru
manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini
terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak
ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
Vitamin
E meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu perkembangan kesehatan kulit
dan mata. Bunga matahari dan minyak canola, margarin dan kacang-kacangan adalah
sumber vitamin E yang baik.
12) Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam
pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga
berperan sebagai kofaktor enzim
untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, kedelai,
tomat, brokoli, bayam dan sayuran hijau segar yang merupakan sumber vitamin K
yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
Kebutuhan gizi mikro tidak bisa
diperkirakan melalui rumus seperti halnya kebutuhan gizi makro, melainkan cukup
dilihat berdasarkan kecukupannya saja. Ini karena jumlah zat gizi mikro sangat
kecil, jenisnya banyak, dan biasanya kebutuhannya relatif sama untuk
masing-masing kelompok umur.
Kecukupan zat gizi mikro dapat
dilihat pada Angka
Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013
yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar