a. Makanlah
aneka ragam makanan.
e. Gunakan
garam beryodium.
h. Biasakan
makan pagi.
i.
Minumlah air bersih, aman yang cukup
jumlahnya.
k. Hindari
minuman yang beralkohol.
m. Bacalah
label pada makanan yang dikemas.
Makan makanan yang beranekaragam
sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan
mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, proteindan lemak. Tanda kecukupan energi dapat
dipantau dengan keadaan berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan
pada bayi, balita dan
usia sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT
(Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.
Rumus menghitung IMT :
Keterangan :
Bila
hasil penghitungan IMT (BMI) = < 18,5 = BB
kurang (Kurus)
= 18,5 – 22,9 = BB Normal (Ideal)
= 23 – 29,9 = BB lebih
= 30 -39 = Gemuk ( Over Wheight)
= > 40 = Obesitas
Rumus IMT ini juga bisa digunakan
untuk mengetahui berat badan ideal atau tidak.
Kelebihan energi disimpan dalam
bentuk lemak/
jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll).
Bila keadaan ini berlanjut sebabkan
penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas,
penurunan BB dan kekurangan gizi lain.
Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat
kompleks dan karbohidrat sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian
(beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) serta
tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks penyerapannya lebih lama sehingga
tidak membuat mudah lapar.
Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan
sampai 5% dari jumlah kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.
Apabila energi yang diperoleh dari
makanan sumber karbohidrat kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian
dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Adapun guna lemak dan minyak adalah
untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat
hidangan.
Tiga golongan lemak: lemak yang
mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudahdicerna), lemak yang mengandung asam
lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna),
dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna).
Makanan yang mengandung asam lemak
tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan
makanan sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani.
Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati : hewani = 2 : 1
Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati : hewani = 2 : 1
Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah
arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan
mengurangi risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan
mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya
penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Garam beryodium yang dianjurkan
adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69
tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ.
Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .
Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .
Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan
point IQ adalah :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar