Kamis, 22 Agustus 2019

DIET PASIEN PENYAKIT DEGENERATIF

DIET PENYAKIT DEGENERATIF



1.      Definisi penyakit degenerative

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan. Penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia .
Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan di mana organ atau jaringan terkait keadaannya yang terus menurun seiring waktu.
Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh.
Proses penuaan adalah penyebab penyakit degeneratif yang paling umum. Ya, semakin bertambah usia, maka fungsi jaringan dan organ tubuh pun akan semakin mengalami penurunan. Itu sebabnya, orang lanjut usia (lansia) lebih mungkin mengalami berbagai jenis penyakit degeneratif dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
Meski begitu, penyakit satu ini juga bisa dialami oleh semua kalangan tanpa memandang usia. Beberapa faktor seperti gaya hidup, riwayat penyakit, dan genetik dapat memengaruhi seseorang untuk terkena penyakit ini.  

Jenis-jenis penyakit degenerative

Penyakit degeneratif diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a.       kardiovaskular,
Penyakit kardiovaskular yang paling umum adalah hipertensi, penyakit koroner dan infark miokard.
b.      neoplastik,
Penyakit neoplastik termasuk tumor dan kanker.
c.       sistem saraf.
Penyakit yang mempengaruhi sistem saraf termasuk Parkinson dan Alzheimer.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penyakit degeneratif dapat memengaruhi saraf, pembuluh darah, hingga tulang. Hal ini menyebabkan penyakit degeneratif memiliki berbagai jenis bergantung pada kondisi organ atau jaringan yang rusak.
Beberapa jenis penyakit degeneratif yang paling umum adalah :
a.       Penyakit jantung
b.      Osteoporosis
c.       Diabetes tipe 2
d.      Hipertensi
e.       Kanker

Penyakit degeneratif disebabkan oleh berbagai faktor.
Beberapa faktor tersebut adalah efek langsung dari penggunaan normal tubuh, sementara yang lain disebabkan oleh kesehatan yang buruk atau gaya hidup yang tidak sehat.
Kebanyakan penyakit degeneratif dapat disembuhkan, namun ada beberapa kasus yang tidak dapat disembuhkan. Dalam kasus tersebut, pilihan pengobatan yang ada hanya mampu membantu meringankan gejala sehingga pasien dapat hidup normal.
Banyak orang-orang di dunia mengidap penyakit degenerative.  Bahkan di banyak negara, penyakit degeneratif menjadi salah satu penyebab utama kematian.

2.      Kebutuhan gizi pasien dengan penyakit degenerative
Penetapan diet ditentukan oleh jenis penyakit, keadaan pasien dan program pengobatan, dimana tiap penyakit memiliki ciri khas atau diet tersendiri.

a.       Diet pada penyekit Diabetes mellitus
Diet pada penatalaksanaan Diabetes Mellitus (DM) dikontrol berdasarkan kandungan energy, protein, lemak, dan karbohidrat.
Tujuan diet penyakit diabetes mellitus :
1)      Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
2)      Mencegah menurunnya fungsi ginjal
3)      Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
4)      Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
5)      Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
6)      Menghindari atau menangai komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jagka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani
7)      Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi optimal

Syarat diet penyakit diabetes mellitus :
1)      Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2)      Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
3)      Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total
4)      Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-70%
5)      Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
6)      Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas. Gula alternative adalah bahan pemanis selain sakrosa
7)      Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah
8)      Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari
9)      Cukup vitamin dan mineral

b.      Diet penyakit jantung

Tujuan diet penyakit jantung :
1)      Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2)      Menurutkan berat badan bila terlalu gemuk.
3)      Mecegah atau menghilangkan  penimbunan garam atau air.
Syarat diet penyakit jantung :
1)      Energy cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2)      Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB
3)      Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidaj jenuh
4)      Kolestrol rendah, terutama jika disertai dengan dyslipidemia
5)      Vitamin dan mineral cukup
6)      Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema
7)      Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
8)      Serat cukup untuk menghindari konstipasi
9)      Cairan cukup, ± 2 l/hari sesuai dengan kebutuhan
10)  Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil
11)  Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.
Terdiri atas :
1)      Diet jantung I, diberikan pada pasien penyakit jantung akut. Diet diberikan berupa 1-1,5 l cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya.
2)      Diet jantung II, diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini rendah energy, protein, kalsium, dan tiamin.
3)      Diet jantung III, diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau  edema, diberikan sebagai diet jantung III garam rendah. Diet ini rendah energy dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
4)      Diet jantung IV, diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup energy dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

c.       Diet penyakit stroke
Tujuan diet penyakit stroke :
1)      Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
2)      Memperbaiki keadaan stroke
3)      Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat diet penyakit stroke :
1)      Energy cukup, yaitu 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energy diberikan 1100-1500 kkal/hari.
2)      Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, pprotein diberikan 1,2-1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai komplikasi gagal ginjal kronik, protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kgBB
3)      Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total. Utamakan sumber tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu <10% dari kebutuhan energy total. Kolestrol dibatasi <300 mg
4)      Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energy total
5)      Vitamin cukup
6)      Mineral cukup
7)      Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolestrol darah
8)      Cairan cukup. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat dihabiskan
9)      Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien
10)  Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

d.      Diet Penyakit Kanker
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat di kontrol sehingga cepat meyebar.
Tujuan diet :
1)      Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.
2)      Mencegah ataau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.
3)      Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
4)      Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya.
Syarat diet :
1)      Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk perempuan.
2)      Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
3)      Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
4)      Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5)      Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E.
6)      Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal.
7)      Bila imunitas menurun (leukosit > 10 ul ) atau pasien akan menjalani kemoterapi agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril.
8)      Porsi makan kecil dan sering diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar