Kamis, 22 Agustus 2019

KEBUTUHAN DIET KHUSUS

KEBUTUHAN DIET KHUSUS



1.      Kebutuhan gizi diet khusus.
a.         Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
Diet energi tinggi protein tinggi ( ETPT ) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk minuman enteral energi tinggi protein tinggi. Diet ini di berikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap.
Tujuan Diet :
1)      Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang menigkat untuk mencegah dang mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2)      Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.

Syarat Diet :
1)      Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2)      Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3)      Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4)      Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5)      Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6)      Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.

Diet energi tinggi protein tinggi di berikan kepada pasien :
1)      Kurang energi protein (KEP)
2)      Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi
3)      Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
4)      Hipertiroid, hamil, dan post-partum dimana kebutahan energi dan protein meningkat.

Menurut keadaan, pasien dapat di berikan salah satu dari dua macam diet energi tinggi protein tinggi ( ETPT ) seperti di bawah :
1)      Diet energi tinggi protein tinggi I ( ETPT I )
Energi : 2600 kkal, protein : 100 g ( 2 g/kg BB )
2)      Diet energi tinggi protein tinggi II ( ETPT II )
Energi : 3000 kkal, protein : 125 g (2,5 g/kg BB )

Bahan makanan yang di tambahkan pada makanan biasa


Bahan makanan

ETPT I

ETPT II
Berat (g)
Urt
Berat (g)
urt
Susu
200
1 gsl
400
2 gls
Telur ayam
50
1 btr
100
2 btr
Daging
50
1 ptg  sdg
100
2 ptg sdg
Formula komersial
200
1 gls
200
1 gls
Gula pasir
30
3 sdm
30

b.    Diet Energi Rendah

Diet energi redah adalah diet yang kandungan energinya dibawah kebutuha normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi makanan padat energi, seperti kue-kue yang banyak mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, serta goreng-gorengan.

Tujuan diet :
1)      mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik.
2)      Mencapai IMT normal yaitu 18,5-25
3)      Mengurangi asupan energi , sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak 1 kg/minggu. Pastikan bahwa  yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang.
Syarat diet :
1)      Energi rendah, ditunjukan untuk menurunkan berat badan. Pengurangan di lakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak 1 kg / minggu, asupan energi di kurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan energi normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
2)      Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan energi total.
3)      Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
4)      Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan energi total. Gunakan lebih banyak sumber karbonhidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan mencegah konstipasi , sebagai alternatif , bisa di gunakan gula buatan sebagai pengganti gila sederhana.
5)      Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
6)      Diajukan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
7)      Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.

c.    Diet Garam Rendah
Yang di maksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHChttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNRG2ZEXj0qglFy-Qf2UPnnjDzOtXt3IhgZhodi3ftyFrr2xEKhBBincMNEgaQsFogyYep1PaIUTXdYbC3AAWFPu3M8PVJHJtHCKmAOBzdJyXpNrbtsmaN0A0dfXitu3WHNmqWJwdTpBZv/s640/arlinadesign.gif), baking powder, natrium benzoat, daan vetsin(mono sodium glutamat). Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang mempunyai fungsi menjaga kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium dari pada yang di butuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang di keluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang di konsumsi, sehingga terdapat keseimbanga.
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang di butuhkan, sehingga tidak ada penetapan  kebutuhan natrium sehari. WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari ( ekivalen denagn 2400 mg natrium).
Asupan naatrum yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites dan/atau hipertensi. Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu,dekompensasio kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi asensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.
Tujuan diet :
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jarigan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Syarat diet :
1)      Cukup energi, protein mineral dan vitamin
2)      Bentuk makan sesuai dengan keadaan penyakit
3)      Jumlah ntrium di sesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air atau hipertensi.

d.    Diet Serat Tinggi
Serat makanan adalah poli sakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabti. Serat tidak dapat di cerna oleh enzim cerna tetapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang banyak terdapat dalam bedak beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan. Serat gologan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid dan devertikolois. Serat larut air yaitu paktin, gum, dan mukilase yang bnyak terdapat dalam hevermout, kacang-kcangan, sayur, dan buah-buahan, serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolestrol darah, sehingga menurunkan resiko, mencegah, atau meringan kan penyakit jantung koronerdan deslipidemia. Serat dapat mencegah kanker kolon dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus.
Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, denga demikian dapat membantu menurunkan berat badan. Diet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar. Saat ini di pasaran dapat produk serat dalam bentuk minuman, tetapi penggunaannya tidak di anjurkan. Asupan ,serat berlebihan dapat menumbulkan gas yang berlebihan dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti magnesium, zat besi, dan kalsium. Makanan tinggi serat alami lebih aman dan mengandung zat tinggi serta lebih murah. WHO menganjurkan asupan serta 25-30 g/hari.
Tujuan diet :
untuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.
Syarat-syarat diet :
1)      Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
2)      Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3)      Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4)      Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5)      Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna
6)      Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu meransang peristaltik usus.
7)      Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti  wbole wbeat, sayuran, dan buah.

e.    Diet Sisa Rendah
Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makananan yag tidak diserap seperti yang terdapat didalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar (liat). Disampig itu, makanan lain yang merangsang saluran cerna harus dibatasi.
Tujuan Diet sisa rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meingggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume veses, dan tidak merngsang saluran cerna.
Syarat diet :
1)      Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktifitas.
2)      Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3)      lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4)      Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total.
5)      Menghindari energi makanan berserat tinggi dan seang sehingga asupan serat maksimal 8 g/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan.
6)      Menghindari susu, produk susu, dan daging yang berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan.
7)      Meghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu tajam.
8)      Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin.
9)      Makanan sering diberikan pada porsi kecil.
10)  Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perl disertai suplai vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan perenteral.

f.     Diet Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Luka bakar dpata disebabkan oleh ledakan, listrik, api, zat kimia, uap panas, minya panas, matahari, dan sebagainya.
Tujuan diet luka bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama proses penyembuhan, dengana cara :
1)        Mengusahakan dan mempercepat jaringan yang rusak.
2)        Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negative
3)        Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
4)        Mencegah terjadinya gejala-gejala kekrangan zat gizi micro
Syarat diet :
1)        Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi internal dini (NED)
2)        kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar, yaitu :  
(a)    Merurut curreri :
{(25 kkal/kg BB actual) + 40 kkal} x % luka bakar.
(b)   menurut asosiasi dietetik australia :
berdasarkan % luka bakar.
3)        Protein tinggi, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
4)        Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
5)        Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
6)        Vitamin di berikan di atas angka kecukupan gizi (G) yang di anjurkan, untuk membantu mempercepat perumbuhan.
7)        Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.
8)        Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangn cairan dan elektrolit secara intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan di tujukan untuk mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.

g.    Diet Komplikasi Kehamilan
1)      Diet Hiperemesis
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yag berlebihan dalam waktu relatif lama.
Tujuan Diet Hiperemesis :
a)      Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
b)      Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
Syarat diet Hiperemesis :
a)      Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi normal
b)      Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
c)      Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
d)      Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.

2)      Diet Preeklampsia
Preeklampsia merupakan sindroma yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat (karena edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun.
Tujuan Diet Preeklampsia :
a)      Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
b)      Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
c)      Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
d)     Mencapai keseimbangan nitrogen
e)       Menjaga agar penambahan berat bada tidak melebihi normal
f)       Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru pada saat kehamila atau setelah melahirkan.
Syarat diet Preeklampsia :
a)      Energi dan zat gizi cukup
b)      Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air.
c)      Protein tinggi (1https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNRG2ZEXj0qglFy-Qf2UPnnjDzOtXt3IhgZhodi3ftyFrr2xEKhBBincMNEgaQsFogyYep1PaIUTXdYbC3AAWFPu3M8PVJHJtHCKmAOBzdJyXpNrbtsmaN0A0dfXitu3WHNmqWJwdTpBZv/s640/arlinadesign.gif -2 g/kg berat badan)
d)      Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
e)      Vitamin cukup; vitamin C diberikan sedikit lebih tinggi
f)       Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
g)      Bentuk makanan sisesuaikan dengan kemampuan makan pasien
h)      Cairan diberikan 2500 l sehari.