Selasa, 21 April 2020

BAGAIMANA MENGHADAPI COVID -19


COVID – 19

Saat ini beberapa negara didunia sedang dilanda wabah pandemic Covid – 19. Tidak sedikit dari beberapa negara tersebut bahkan memnerlakukan karantina wilayah atau dikenal dengan sebutan “lock down” sebagai dampak dari meluasnya penyebaran virus yang banyak memakan korban jiwa ini. Termasuk diantaranya Negera Indonesia.
Sebenarnya apa sich, Covid – 19 itu?
Simak penjelasannya berikut ini…..

 

 

 

Virus Corona (COVID-19)

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona.

Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentuperokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.

Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
  • Rapid test sebagai penyaring
  • Tes usap (swab) tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
  • CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Kapan harus ke dokter
Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika dalam 2 minggu terakhir Anda berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau kontak dengan penderita COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
  • Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:

Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
  • Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat.
  • Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.



Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
  • Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  • Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  • Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
  • Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  • Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
  • Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
  • Tetap terus tingkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat, diantaranya :
è banyak konsumsi buah dan sayur, susu, telur, dan madu,
è tidur minimal 7 – 8 jam per hari,
è hindari stress, baik stress fisik maupun stress psikologis
è teap rutin berolahraga ringan , minimal jogging
è tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah
è selalu mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer atau minimal mengandung alcohol 60 %.
è Bila perlu, konsumsi tambahan suplemen agar tubuh tetap sehat dan bugar.

Beberapa jenis suplemen tambahan
Berikut ini ada beberapa jenis suplemen yang dapat dikonsumsi untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan bugar selama masa pandemic ini, diantaranya yaitu :

·         Madu dengan ekstrak propolis dan bee pollen





Madu kaya akan antioksidan dan agen antibakteri yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Madu juga akan membuat Anda lebih kuat dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan banyak virus.

·         Ekstrak Propolis tablet




Salah satu produk propolis yang beredar saat ini yaitu Propoelix® dari High Desert Indonesia (HDI). Produk yang dikenal dengan nama HDI Propoelix® merupakan suplemen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena berfungsi sebagai imunomodulator, menurunkan tekanan darah, antimikroba, dan memiliki antioksidan yang tinggi. Propoelix sendiri merupakan hasil ekstraksi dari propolis, bahan alami yang berasal dari lebah madu.

Contoh uji klinis terhadap Propoelix® dilakukan oleh tim dokter RSPAD yang ditujukan ke pasien demam berdarah. Hasilnya, suplemen ini mampu meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh secara signifikan. Selain itu, dalam penelitian lainnya terhadap Propoelix® yang dilakukan oleh tim peneliti dari FKUA dan RSUD Dr. Soetomo, menunjukkan manfaat klinis dan imunologis Propoelix® pada pasien HIV dengan CD4 dibawah 400.

Beberapa waktu lalu, HDI telah mendonasikan 200 boks Propoelix®, sebuah supemen kesehatan berbasis propolis yang menjadi produk unggulan HDI diserahkan kepada Kementerian Kesehatan untuk dimanfaatkan kepada para masyarakat yang dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Rabu (4/3).

CEO dan Chairman HDI Brandon Chia menyatakan, donasi merupakan bentuk kepedulian HDI terhadap situasi yang terjadi saat ini. Menurutnya, HDI berdiri pada nilai-nilai sosial yang tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya terdorong untuk berkontribusi untuk melindungi Indonesia dari virus Corona (COVID-19).

“Suplemen Propoelix® yang kami berikan sudah teruji klinis mampu mengembalikan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh serta Propoelix® telah masuk dalam daftar MIMS (The Monthly Index of Medical Specialties), pusat informasi obat dan suplemen untuk dokter di Asia, Australia, Selandia Baru yang sudah lebih dari 50 tahun. Tentunya kami berharap suplemen ini bisa membantu mengembalikan sistem kekebalan dan daya tahan tubuh. Sehingga mereka mampu melawan virus tersebut dan terhindar dari kematian,” jelas Brandon, Rabu (4/3).




Apa yang harus dilakukan bila anda membutuhkan suplemen tersebut
Jika anda membutuhkan suplemen tersebut untuk menjaga agar tubuh tetap sehat bgar dan terhindar atau mempercepat pemulihan bagi ODP maupun PDP, atau Anda ingin bertanya tentang produk HDI, Anda dapat menghubungi nomor dibawah ini :

SMS / telp / WA : 0852 100 25244

Email :             eas8369@yahoo.com
            pujorandoe@gmail.com

atau tulis di kolom komentar dibawah ini….

Referensi :
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan, China.
World Health Organization (2020). Coronavirus.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning, Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar