Perawatan Pasien Pasca
Stroke di Rumah
A. Persiapan sebelum pasien pulang ke rumah
Setelah kondisi pasien stabil dan fase akut
terlampaui, pasien masuk ke fase ketiga yaitu fase pemulihan. Pasien stroke
membutuhkan penanganan yang komprehensif, termasuk upaya pemulihan dan
rehabilitasi dalam jangka lama, bahkan sepanjang sisa hidup pasien. Keluarga
sangat berperan dalam fase pemulihan ini, sehingga sejak awal perawatan
keluarga diharapkan terlibat penanganan pasien.
Perencanaan pulang atau discharge planning
dilakukan oleh dokter, perawat dan anggota tim stroke yang lain, dengan
melibatkan pasien stroke dan keluarga jika memungkinkan. Proses perencanaan
pulang dimulai sejak pasien masuk rumah sakit, termasuk edukasi kepada pasien
dan keluarga.
Materi pendidikan kesehatan mencakup hal
berikut: tenaga care giver yang merawat dirumah khususnya pada tiga bulan
pertama pasca stroke, persiapan kamar tidur, tempat tidur, meja di samping
tempat tidur, kursi dan kursi roda, kamar mandi, pakaian pasien, serta alat
kesehatan dan alat non medis sesuai kebutuhan pasien.
B. Peran keluarga dalam merawat pasien pasca
stroke di rumah.
Selama perawatan di rumah, keluarga berperan
penting dalam upaya meningkatkan kemampuan pasien untuk mandiri, meningkatkan
rasa percaya diri pasien, meminimalkan kecacatan menjadi seringan mungkin,
serta mencegah terjadinya serangan ulang stroke.
Keluarga dan pasien dapat menggunakan
sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk membantu pasien pasca stroke
beradaptasi dengan keadaan dirinya, antara lain dengan ikut kegiatan di klub
stroke yang diselenggarakan oleh Yayasan stroke Indonesia atau YASTROKI.
C. Masalah kesehatan pasien pasca stroke di rumah
Kemungkinan masalah kesehatan yang dialami
pasien pasca stroke di rumah antara lain: kelumpuhan / kelemahan separo badan
atau hemiparese, gangguan sensibilitas atau pasien mengalami rasa kebas atau
baal, gangguan keseimbangan duduk atau berdiri, gangguan berbicara dan gangguan
berkomunikasi, gangguan menelan, gangguan penglihatan, gangguan buang air kecil
atau inkontinensia, gangguan buang air besar atau konstipasi, kesulitan mengenakan
pakaian, gangguan memori atau daya ingat, perubahan kepribadian dan emosi.
D. Prinsip Merawat Pasien Stroke di Rumah
Menjaga kesehatan punggung pengasuh atau
keluarga.Mencegah terjadinya luka di kulit pasien akibat tekanan.Mencegah
kekurangan cairan atau dehidrasi.Mencegah terjadinya kekakuan otot dan
sendi.Mencegah terjadinya nyeri bahu ( shoulder pain)Memulai latihan dengan
mengaktifkan batang tubuh atau torso.
E. Beberapa Tips Mebcegah Stroke Berulang
1. Tips untuk latihan kebugaran jasmani :
Gunakan tangga dari pada liftJalan cepat ke
halte bus/stasiun keretaParkirkanlah mobil anda jauh dari tempat yang
ditujuBerdirilah dengan merenggangkan lengan dan kaki ketika berbicara di
telepon.Letakkan pesawat telepon agak jauh dan berjalanlah kearah telepon
untuk meraihnya.Kencangkan otot-otot dengan lengan ketika berdiriLebih baik
jalan kaki ke toko dekat rumah dari pada bermobilLatihan olah raga secara
teratur paling sedikit tiga kali seminggu
2. Tips untuk berolah raga secara aman.
Konsul ke dokter sebelum melakukan olah raga
untuk pertama kali. Kenakan baju yang menyerap keringat dan sepatu yang nyaman.
Frekuensi latihan sebaiknya 3 sampai 5 kali seminggu dan lama latihan minimal
20 menit atau sampai berkeringat setiap kali latihan. Latihan olah raga
sebaiknya terencana dengan baik, bila memungkinkan ukur tekanan darah sebelum
latihan dan ukur kadar gula darah bagi pasien yang menderita Diabetes Mellitus
atau kencing manis.
Lakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan
segera berhenti bila terasa sesak nafas atau rasa tidak enak di dada. Lakukan
jenis olah raga yang anda senangi dan hindari yang bersifat kompetisi. Bagi
pasien dalam kondisi sehat sebaiknya melakukan olah raga dengan perut kosong
atau minimal 2 jam sesudah makan.
3. Pola makan sehat dan seimbang.
Makan menu seimbang sesuai kalori yang
dibutuhkanKurangi asupan lemak, gula, dan garamPerbanyak makan sayur dan buah
yang mengandung tinggi serat untuk membantu mengontrol kadar gula dalam darah,
menurunkan kolesterol darah, serta dapat mengurangi risiko terserang penyakit
kardiovaskular.Masak bahan makanan dengan cara merebus, mengukus, panggang,
atau bakar, hindari cara masak dengan menggoreng.Ikuti cara makan sehat sebagai
berikut, gunakan piring kecil dan makan sesuai kebutuhan, makan secara
perlahan, dan makan camilan sehat seperti buah.
4. Tips diet konsumsi rendah lemak
Perbanyak makan ikan dan tempe.Hindari asupan
lemak, minyak goreng dan santan.Perbanyak makan sayur dan buah.Timbang berat
badan secara teratur, hindari kegemukan.Bila memasak daging, pisahkan lemak dan
jangan dimakan.Hindari makan yang digoreng.Hindari biskuit, cake, tart,
coklat.Pilih susu yang rendah lemak.Kontrol berat badan.
5. Tips diet konsumsi rendah garam.
Hindari makanan yang menggunakan banyak garam
dapur.Batasi makanan yang menggunakan soda.Hindari makanan kaleng yang
menggunakan bahan pengawet dari natriumHindari makanan, minuman atau bumbu yang
mengandung tinggi natrium.
6. Tips berhenti merokok.
Stop merokok secara total, jangan
bertahap.Jauhkan asbak dari pandangan.Gunakan sarana umum dan ruang tunggu
khusus bagi bukan perokok.Bila tiba-tiba ingin merokok, makanlah buah
segar.Bila mulut terasa asam, minumlah air putih atau sikat gigi.Hindari
tempat-tempat yang banyak orang merokok, misalnya : pub, bar, diskotik dan
sebagainya.
Penutup
Demikian uraian
singkat tentang perawatan pasien pasca stroke di rumah. Semoga bermanfaat bagi
pasien dan keluarga. Untuk penjelasan lebih lanjut bisa dibaca di buku Petunjuk
Perawatan Stroke di Rumah bagi pengasuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar