Kamis, 15 Desember 2016

PROSES PERSALINAN - BAGIAN - 1


PERSALINAN


A.    PENDAHULUAN
Persalinan (partus) adalah peristiwa keluarnya janin dari uterus.
Persalinan terdiri dari dua peristiwa utama yaitu proses persalinan-kala I (labor) dan proses kelahiran-kala II (delivery).
1.       Proses persalinan (labor) : proses dilatasi dan pendataran servik yang progresif akibat adanya kontraksi uterus yang berulang serta proses meneran untuk mengawali ekspulsi produk konsepsi.
2.       Proses kelahiran (delivery) : ekspulsi janin dan plasenta.
Tujuan penatalaksanaan pada peristiwa persalinan [partus] adalah memungkinkan berlangsungnya proses tersebut secara normal dengan komplikasi ibu atau janin yang sangat minimal.
Staf penolong persalinan harus melakukan segala sesuatu untuk :
1.      Memberikan kenyamanan bagi pasien dan menumbuhkan adanya interaksi staf kamar bersalin dengan keluarga.
2.      Menjelaskan proses persalinan yang sedang berlangsung.
3.      Memberi kesempatan bagi ibu untuk kontak fisik sedini mungkin dengan bayinya yang baru dilahirkan.
4.      Mengantisipasi setiap permasalahan atau komplikasi yang terjadi.
Penatalaksanaan terbaik pada peristiwa persalinan adalah observasi yang baik dan melakukan intervensi dengan cara dan pada saat yang tepat.
Persalinan dan kelahiran adalah peristiwa kompleks yang melibatkan prostaglandin, cytokine dan hormon seksual steroid.
Jenis persalinan didasarkan pada usia kehamilan sehingga dikenal adanya persalinan preterm yang terjadi pada kehamilan <   37  minggu,   persalinan aterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 37  - 40 minggu,  persalinan  post-term adalah persalinan yang terjadi >  40  minggu..

B.     TANDA-TANDA AKAN MELAHIRKAN
Tanda-tanda akah melahirkan di awali dengan gejala:

1.       Terasa nyeri di selangkangan

Anda akan merasakan nyeri di bagian selangkangan karena ada tekanan sebagai akibat posisi kepala janin sudah turun ke bawah, ke daerah rangka tulang pelvis. Lantaran janin menekan kandung kemih, ibu hamil menjadi sering buang air kecil. Anda juga merasakan sakit pada perut, mulas, sering buang air besar, dan buang angin.

2.       Sakit pada panggul dan tulang belakang.

Anda akan merasakan sakit berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.

3.       Keluarnya Lendir Kental Bercampur Darah

Selama kehamilan bayi anda tersumbat dalam rahim oleh mucus (gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim). Saat persalinan dimulai dan cervix mulai membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan, membran yang mengelilingi bayi anda dan cairan amniotik agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda ini merupakan tanda anda segera akan menjalani proses persalinan.

4.       Kontraksi

Adalah tidak biasa bisa suatu persalinan diawali dengan kontraksi yang kuat. Mulanya, kontraksi tersasa seperti sakit pada punggung bawah, yang berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut. Beberapa menggambarkannya mirip dengan mulas saat haid. Saat mulas bergerak kebagian perut dengan tangan dapat anda rasakan bagian perut tersebut mengeras. Kejangnya mirip kontraksi Braxton Hicks (kontraksi palsu), namur terasa teratur, semakin seiring dengan kemajuan proses persalinan. Rahim tersusun oleh otot-otot longitudinal involuntary, yaitu otot-otot yang tak dapat anda kontrol sesuka hati. Selama proses melahirkan, otot-otot tersebut semakin menebal dan memendek seiring dengan setiap kontraksi, dan saat itu juga otot-otot itu berangsur-angsur berhenti menipis, atau menghapus cervix. Proses ini berlanjut hingga pembukaan cervix menjadi penuh, ukuran lebarnya antara 8-10 cm. Dewasa ini besarnya bukaan tidak lagi diukur dengan jari. Lima jari berarti bukaan penuh.
Tahap awal dilatasi dari 1-4 cm berlangsung paling lama. Kontraksi perlahan dan muncul setiap 15-20 menit, lalu berangsur menguat dan semakin sering sehingga menjadi setiap tiga hingga lima menit, yang membuat anda merasa tak nyaman. Bila air ketuban anda belum pecah, lebih baik mendatangi rumah sakit begitu kontraksi terasa setiap 10 menit. Begitu dilatasi servix mencapai 4 hingga 5 cm, kontraksi akan terasa semakin cepat hingga seperti muncul bergelombang. Untuk mengatasinya ambillah nafas pendek-pendek namun cepat, dan waktu untuk menarik nafas diantaranya akan terasa sangat singkat. Bisa dikatakan inilah masa terberat melahirkan, yang bisa membuat anda ingin memperoleh obat penghilang nyeri.

5.       Pecahnya Air Ketuban

Pada beberapa kasus, membran masih utuh hingga akhir tahap pertama persalinan. Kemudian, desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi anda pada mulut cervix menyebabkan pecahnya air ketuban.
Saat air ketuban mulai bocor, anda akan merasakan semburan air atau hanya rembesan, namun persitiwa sebenarnya pecahnya air ketuban tidak terasa, karena membran tidak memiliki syaraf. Tugasnya adalah menampung dua liter air amniotik steril, yang saat keluar sekaligus juga membersihkan jalur persalinan. Seiring dengan pecahnya membran, proses melahirkan akan berlangsung cepat. Kepala bayi akan berusaha keras menekan cervix, untuk membukanya dan merangsang pelepasalan prostaglanding untuk memacu kontraksi anda

C.    PERSIAPAN FISIOLOGIS MENJELANG PERSALINAN
Sebelum onset “true labor (persalinan  asli)” terjadi beberapa perubahan fisiologis.
Pada nulipara (primipara), biasanya kepala janin masuk panggul ± 2 minggu sebelum persalinan [lightening].
Kontraksi Braxton Hicks menjadi semakin sering (setiap 10 – 20 menit).
Beberapa hari sebelum persalinan, servik menjadi lunak-mendatar dan sedikit membuka serta terdapat ”show” (berupa lendir bercampur darah) . Disebut inpartu, biasanya bila dilatasi servik sudah mencapai 2 cm.
Tanda-tanda “True labor (persalinan asli)” :
1.      Kontraksi uterus berlangsung secara teratur dan semakin sering serta intensitas yang semakin kuat.
2.      Rasa tak nyaman pada punggung dan abdomen .
3.      Terjadi dilatasi servik.
4.      Kontraksi uterus tak dapat dihentikan dengan pemberian sedasi.
Tanda-tanda “False labor (persalinan palsu)” :
1.      Kontraksi uterus tidak teratus dan interval semakin panjang dan intensitas tidak berubah.
2.      Rasa nyaman terutama pada bagian bawah abdomen.
3.      Tidak terdapat dilatasi servik.
4.      Rasa sakit umumnya hilang dengan pemberian sedasi.

D.     KARAKTERISTIK PERSALINAN NORMAL
Stadium persalinan dibagi menjadi 3 :
    1. Persalinan kala I : mulai saat inpartu sampai dilatasi lengkap
    2. Persalinan kala II : mulai dilatasi lengkap sampai janin lahir
    3. Persalinan kala III : Kala pengeluaran plasenta
    4. [Persalinan kala IV] : 2 jam pasca persalinan


clip_image002


Gambar Kurve persalinan normal dan posisi kepala janin

Menurut Friedman 1967, Persalinan kala I terdiri dari 2 fase :
1.       Fase LATEN (dilatasi 0 – 3 cm)
2.       Fase AKTIF (dilatasi 3 – 10 cm)
Fase aktif :
1.       Fase akselerasi
2.       Fase dilatasi maksimal
3.       Fase deselerasi
Pada fase aktif, kecepatan dilatasi servik pada nulipara ± 1.2 cm dan pada multipara ± 1.5 cm. Lama kala I persalinan pada nulipara 8 jam dan pada multipara 5 jam.
Evaluasi kemajuan persalinan
Persalinan Kala I dinilai melalui kecepatan perubahan pendataran dan dilatasi servik serta desensus bagian terendah janin.
Frekuensi dan durasi kontraksi uterus bukan tanda-tanda untuk menilai kemajuan proses persalinan pada kala I.
Persalinan kala II dimulai saat pembukaan lengkap. Kemajuan persalinan kala II dinilai dari desensus - fleksi dan putar paksi dalam bagian terendah janin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar