PERSALINAN
A.
PENDAHULUAN
Persalinan (partus) adalah peristiwa keluarnya janin dari
uterus.
Persalinan terdiri dari dua peristiwa utama yaitu proses
persalinan-kala I (labor) dan proses kelahiran-kala II (delivery).
1.
Proses
persalinan (labor) : proses dilatasi dan
pendataran servik yang progresif akibat adanya kontraksi uterus yang berulang
serta proses meneran untuk mengawali ekspulsi produk konsepsi.
2. Proses kelahiran (delivery)
: ekspulsi janin dan plasenta.
Tujuan penatalaksanaan pada peristiwa persalinan [partus]
adalah memungkinkan berlangsungnya proses tersebut secara normal dengan
komplikasi ibu atau janin yang sangat minimal.
Staf penolong persalinan harus melakukan segala sesuatu
untuk :
1.
Memberikan kenyamanan bagi pasien
dan menumbuhkan adanya interaksi staf kamar bersalin dengan keluarga.
2.
Menjelaskan proses persalinan yang
sedang berlangsung.
3.
Memberi kesempatan bagi ibu untuk
kontak fisik sedini mungkin dengan bayinya yang baru dilahirkan.
4.
Mengantisipasi setiap permasalahan
atau komplikasi yang terjadi.
Penatalaksanaan terbaik pada peristiwa persalinan adalah
observasi yang baik dan melakukan intervensi dengan cara dan pada saat yang
tepat.
Persalinan dan kelahiran adalah peristiwa kompleks yang
melibatkan prostaglandin, cytokine dan hormon seksual steroid.
Jenis persalinan didasarkan pada usia kehamilan sehingga
dikenal adanya persalinan preterm yang terjadi pada kehamilan < 37
minggu, persalinan aterm adalah
persalinan yang terjadi pada kehamilan 37
- 40 minggu, persalinan post-term adalah persalinan yang terjadi
> 40
minggu..
B. TANDA-TANDA
AKAN MELAHIRKAN
Tanda-tanda akah melahirkan di awali
dengan gejala:
1.
Terasa nyeri di selangkangan
Anda akan merasakan nyeri di bagian
selangkangan karena ada tekanan sebagai akibat posisi kepala janin sudah turun
ke bawah, ke daerah rangka tulang pelvis. Lantaran janin menekan kandung kemih,
ibu hamil menjadi sering buang air kecil. Anda juga merasakan sakit pada perut,
mulas, sering buang air besar, dan buang angin.
2.
Sakit pada panggul dan tulang belakang.
Anda akan merasakan sakit berlebih
pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan oleh
pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.
3.
Keluarnya Lendir Kental Bercampur Darah
Selama kehamilan bayi anda tersumbat
dalam rahim oleh mucus (gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim). Saat
persalinan dimulai dan cervix mulai membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada
saat bersamaan, membran yang mengelilingi bayi anda dan cairan amniotik agak
memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak
bagai cairan lengket berwarna merah muda ini merupakan tanda anda segera akan
menjalani proses persalinan.
4.
Kontraksi
Adalah tidak biasa bisa suatu
persalinan diawali dengan kontraksi yang kuat. Mulanya, kontraksi tersasa
seperti sakit pada punggung bawah, yang berangsur-angsur bergeser ke bagian
bawah perut. Beberapa menggambarkannya mirip dengan mulas saat haid. Saat mulas
bergerak kebagian perut dengan tangan dapat anda rasakan bagian perut tersebut
mengeras. Kejangnya mirip kontraksi Braxton Hicks (kontraksi palsu), namur
terasa teratur, semakin seiring dengan kemajuan proses persalinan. Rahim
tersusun oleh otot-otot longitudinal involuntary, yaitu otot-otot yang tak
dapat anda kontrol sesuka hati. Selama proses melahirkan, otot-otot tersebut
semakin menebal dan memendek seiring dengan setiap kontraksi, dan saat itu juga
otot-otot itu berangsur-angsur berhenti menipis, atau menghapus cervix. Proses
ini berlanjut hingga pembukaan cervix menjadi penuh, ukuran lebarnya antara
8-10 cm. Dewasa ini besarnya bukaan tidak lagi diukur dengan jari. Lima jari
berarti bukaan penuh.
Tahap awal dilatasi dari 1-4 cm berlangsung
paling lama. Kontraksi perlahan dan muncul setiap 15-20 menit, lalu berangsur
menguat dan semakin sering sehingga menjadi setiap tiga hingga lima menit, yang
membuat anda merasa tak nyaman. Bila air ketuban anda belum pecah, lebih baik
mendatangi rumah sakit begitu kontraksi terasa setiap 10 menit. Begitu dilatasi
servix mencapai 4 hingga 5 cm, kontraksi akan terasa semakin cepat hingga
seperti muncul bergelombang. Untuk mengatasinya ambillah nafas pendek-pendek
namun cepat, dan waktu untuk menarik nafas diantaranya akan terasa sangat
singkat. Bisa dikatakan inilah masa terberat melahirkan, yang bisa membuat anda
ingin memperoleh obat penghilang nyeri.
5.
Pecahnya Air Ketuban
Pada beberapa kasus, membran masih
utuh hingga akhir tahap pertama persalinan. Kemudian, desakan kontraksi dan
tekanan kepala bayi anda pada mulut cervix menyebabkan pecahnya air ketuban.
Saat air ketuban mulai bocor, anda
akan merasakan semburan air atau hanya rembesan, namun persitiwa sebenarnya
pecahnya air ketuban tidak terasa, karena membran tidak memiliki syaraf.
Tugasnya adalah menampung dua liter air amniotik steril, yang saat keluar
sekaligus juga membersihkan jalur persalinan. Seiring dengan pecahnya membran,
proses melahirkan akan berlangsung cepat. Kepala bayi akan berusaha keras
menekan cervix, untuk membukanya dan merangsang pelepasalan prostaglanding
untuk memacu kontraksi anda
C.
PERSIAPAN
FISIOLOGIS MENJELANG PERSALINAN
Sebelum onset “true labor (persalinan asli)” terjadi beberapa perubahan
fisiologis.
Pada nulipara (primipara), biasanya kepala janin masuk
panggul ± 2 minggu sebelum persalinan [lightening].
Kontraksi Braxton Hicks menjadi semakin sering (setiap 10 –
20 menit).
Beberapa hari sebelum persalinan, servik menjadi
lunak-mendatar dan sedikit membuka serta terdapat ”show” (berupa lendir
bercampur darah) . Disebut inpartu, biasanya bila dilatasi servik
sudah mencapai ≥ 2 cm.
Tanda-tanda “True labor (persalinan asli)” :
1.
Kontraksi uterus berlangsung secara
teratur dan semakin sering serta intensitas yang semakin kuat.
2.
Rasa tak nyaman pada punggung dan
abdomen .
3.
Terjadi dilatasi servik.
4.
Kontraksi uterus tak dapat
dihentikan dengan pemberian sedasi.
Tanda-tanda “False labor (persalinan palsu)” :
1.
Kontraksi uterus tidak teratus dan
interval semakin panjang dan intensitas tidak berubah.
2.
Rasa nyaman terutama pada bagian
bawah abdomen.
3.
Tidak terdapat dilatasi servik.
4.
Rasa sakit umumnya hilang dengan
pemberian sedasi.
D.
KARAKTERISTIK PERSALINAN NORMAL
Stadium persalinan dibagi menjadi 3 :
- Persalinan kala I : mulai saat inpartu sampai
dilatasi lengkap
- Persalinan kala II : mulai dilatasi lengkap
sampai janin lahir
- Persalinan kala III : Kala pengeluaran plasenta
- [Persalinan kala IV] : 2 jam pasca persalinan
Gambar Kurve persalinan normal dan posisi kepala janin
Menurut Friedman 1967, Persalinan kala I terdiri dari
2 fase :
1. Fase LATEN (dilatasi 0 – 3 cm)
2. Fase AKTIF (dilatasi 3 – 10 cm)
Fase aktif :
1. Fase akselerasi
2. Fase dilatasi maksimal
3. Fase deselerasi
Pada fase aktif, kecepatan dilatasi servik pada nulipara ±
1.2 cm dan pada multipara ± 1.5 cm. Lama kala I persalinan
pada nulipara 8 jam dan pada multipara 5 jam.
Evaluasi kemajuan persalinan
Persalinan Kala I dinilai melalui kecepatan perubahan
pendataran dan dilatasi servik serta desensus bagian terendah janin.
Frekuensi dan durasi kontraksi uterus bukan tanda-tanda
untuk menilai kemajuan proses persalinan pada kala I.
Persalinan kala II dimulai saat pembukaan lengkap. Kemajuan
persalinan kala II dinilai dari desensus - fleksi dan putar paksi dalam bagian
terendah janin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar