(BAGIAN -1)
1.
Menjelaskan
definisi cairan dan elektrolit tubuh
Cairan
tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat-zat yang terlarut didalamnya
yang berfungsi untuk metabolism seluler.
Elektrolit
adalah senyawa yang mengandung ion yang dapat menghantarkan listrik yang
berfungsi untuk mengatur keseimbangan asam – basa dan memungkinkan terjadinya
impuls terhadap sel – sel otot dan saraf..
Elektrolit
trerdiri dari :
a.
Elektrolit
yang mengandung ion positif (Kation), misalnya :
1)
Natrium
(Na+),
2)
Kalium
(Kal+),
3)
Kalsium
(Ca+),
4)
Magnesium
(Mg+)
b.
Elektrolit
yang mengandung ion negative (Anion), misalnya :
1)
Kloridda
(Chl-),
2)
Fosfor
(Ph-),
3)
Bikarbonat
(HCO3-)
2.
Menguraikan
komposisi cairan tubuh
Air
tersimpan dalam dua kompartemen utama dalam tubuh yaitu :
a.
Cairan intraselular (CIS).
CIS
adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun sekitar 70% dari total
cairan tubuh. CIS merupakan media tempat terjadinya aktivitas kimia sel.
b.
cairan ekstraselular (CES).
CES
merupakan cairan yang terdapat di luar sel dan menyusun sekitar 30% dari total
cairan tubuh. Guna mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit tubuh serta
mempertahankan pH yang normal, tubuh melakukan mekanisme pertukaran dua arah
antara CIS dan CES.
Elektrolit
yang berperan adalah anion dan kation.
CES
terdiri dari 2 bagian :
1) Cairan Interstitial
Merupakan
CES yang terletak diantara sel – sel hidup dalam suatu jaringan organ tubuh.
2) Cairan Plasma
Merupakan
CES yang terletak didalam pembuluh darah
3.
Menggambarkan
proses perpindahan cairan tubuh
Sirkulasi
cairan dan elektrolit terjadi dalam tiga tahap :
a.
Pertama, plasma darah bergerak di
seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi.
b.
Kedua, cairan interstisial dan
komponennya bergerak di antara kapiler darah dan sel.
c.
Ketiga, cairan dan substansi bergerak
dari cairan interstisial ke dalam sel.
Sedangkan mekanisme pergerakan cairan tubuh berlangsung
dalam tiga proses, yaitu :
a.
Proses difusi adalah pepindahan
larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju area berkonsentrasi rendah
dengan melintasi membran semipermiabel.
Pada
proses ini, cairan dan elektrolit masuk melintasi membran yang memisahkan dua kompartemen sehingga
konsentrasi di kedua kompartemen itu seimbang. Kecepatan difusi di pengaruhi
oleh tiga hal, yakni ukuran molekul,konsentrasi larutan,temperatur larutan.
b.
Osmosis adalah perpindahan cairan
melintasi membran semipermiabel dari area berkonsentrasi rendah menuju area
yang berkonsentrasi tinggi.
Pada
proses ini, cairan melintasi membran untuk mengencerkan larutan yang
berkonsentrasi tinggi sampai di peroleh keseimbangan pada kedua sisi membran.
c.
Transpor aktif adalah proses
pengangkutan yang di gunakan oleh molekul untuk berpindah melintasi membran sel
melawan gradien konsentrasinya. Dengan kata lain, transpor aktif adalah gerakan
partikel dari konsentrasi satu ke konsentrasi lain tanpa memandag tingkatannya.
Tekanan
yang mempengaruhi dalam proses perpindahan cairan ini adalah :
a.
Tekanan
hidrostatik
b.
Tekanan
osmotic
Tekanan
osmotic dari sebuah cairan dinamakan osmolalitas yang memiliki satuan miliosmol
per kilogram (mOsm/kg)
Cairan
yang memiliki osmolalitasnya sama dengan cairan plasma dinamakan cairan
isotonic.
Cairan
yang memiliki osmolalitas lebih rendah dari cairan plasma dinamak\an cairan
hipotonik.
Cairan
yang memiliki osmolalitas leb ih tinggi dari cairan plasma dinamakan cairan
hipertonik.
c.
Filtrasi
4.
Menentukan
kebiutuhan cairan dan elektrolit tubuh
a.
Pengaturan
keseimbangan cairan tubuh
Yang
mengatur keseimbangan cairan tubuh adalah :
1)
Asupan
cairan
Asupan
cairan diatur melalui mekanisme haus.
Pusat
yang mengontrol rasa haus terdapat didalam Hipotalamus.
Stimulus
fisiologis yang mengatur pusat rasa haus adalah peningkatan konsentrasi plasma
dan penurunan volume darah.
Sel –
sel reseptor yang menerima rangsangan untuk mengatur pusat rasa haus dinamakan
osmoreseptor, yaitu :
a)
Keringnya
mukosa orofaring
b)
Efek
hormone angiotensin II
c)
Kehilangan
Kalium seluler
d)
Efek
psikologis
Sekitar 220 ml cairan diproduksi setiap hari
melalui metabolism makanan.
Table kebutuhan air
2)
Haluaran
cairan
Sistem
Tubuh yang Berperan Pada Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
a)
Ginjal
Merupakan
organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan cairan dan
elektrolit. Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit garam dalam darah, pengatur
keseimbangan asam - basa darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian
ginjal, seperti glomerulus dalam menyaring cairan. Rata - rata setiap satu
liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10% nya
disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrate glomerulus), kemudian mengalir
melalui tubuli renalis yang sel - selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan.
Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron
dengan rata - rata 1 ml/kg/bb/jam.
b)
Kulit
Merupakan
bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas.
Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik
dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara vasodilatasi dan
vasokontriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan.
Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung banyaknya darah yang mengalir
melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya dapat
dilakukan melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar, konduksi (pengalihan
panas ke benda yang disentuh), dan konveksi (pengaliran udara panas ke
permukaan yang lebih dingin). Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar
keringat di bawah pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat suhu
dapat diturunkan dengan jumlah air yang dapat dilepaskan, kurang lebih setengah
liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh
melalui aktivitas otot, suhu lingkungan dan kondisi suhu tubuh yang panas
c)
Paru
Organ
paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible water loss
kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons
akibat perubahan upaya kemampuan bernapas.
d)
Gastrointestinal
Merupakan
organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses
penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam
system ini sekitar 100 - 200 ml/hari.
3)
Hormone
Pengaturan
keseimbangan cairan dapat melalui system endokrin, seperti: system hormonal
contohnya :
a) ADH
Memiliki
peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air
dalam tubuh. Hormone ini dibentuk oleh hipotalamus di hipofisis posterior, yang
mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
b) Aldosteron
Berfungsi
sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus
ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan
konsentrasi kalium, natrium dan system angiotensin rennin.
c) Prostaglandin
Merupakan
asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfunsi merespons radang,
mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi uterus, serta mengatur pergerakan
gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi
ginjal.
d) Glukokortikoid.
Berfungsi
mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah
meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e) Mekanisme rasa haus
Diatur
dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara merangsang pelepasan rennin
yang dapat menimbulkan produksi angiostensin II sehingga merangsang hipotalamus
untuk rasa haus.
b.
Pengaturan
keseimbangan elektrolit tubuh
1)
Natrium
(Na+)
a)
Nilai
normal :
135 –
145 mEq /l
b)
Fungsi
:
(1)
Menjaga
keseimbangan air
(2)
Berhubungan
dengan transmisi impuls saraf
(3)
Berhubungan
dengan kontraksi otot
c)
System
pengaturan :
(1)
Asupan
garam dapur
(2)
Kadar
hormone Aldosteron
(3)
Jumlah
haluaran urine
2)
Kalium
(Kal+)
a)
Nilai
normal :
3,5 –
5,3 mEq/l
b)
Fungsi
:
(1)
Berhubungan
dengan kontraksi otot
(2)
Mengatur
eksitabilitas (rangasangan) neuromuskular
(3)
Glikogenesis
(4)
Sistesis
protein
(5)
Memperbaii
keseimbangan asam basa
c)
System
pengaturan :
(1)
Haluaran
urine
(2)
Kadar
Aldosteron
3)
Kalsium
(Ca+)
a)
Nilai
normal :
4 – 5
mEq / l
b)
Fungsi
:
(1)
System
konduksi jantung
(2)
Koagulasi
(3)
Pertumbuhan
tulang
c)
System
pengaturan :
(1)
Kadar
hormone Tyroid dan Parathyroid
4)
Magnesium
(Mg+)
a)
Nilai
normal :
1,5 –
2,5 mEq / l
b)
Fungsi
:
(1)
Berhubungan
dengan aktifitas enzim neurokimia
(2)
Kontraksi
otot
c)
System
pengaturan :
(1)
Haluaran urine
5)
Klorida
(Chl-)
a)
Nilai
normal :
100 –
106 mEq / l
b)
Fungsi
:
(1)
Mempengaruhi
keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
c)
System
pengaturan :
(1)
Haluaran
urine
6)
Bikarbonat
(HCo3-)
a)
Nilai
normal :
22
– 26 mEq / l
b)
Fungsi
:
(1)
System
buffer
(2)
Mempengaruhi
keseimbangan asam basa
c)
System
pengaturan :
(1)
Haluaran
urine
7)
Fosfor
(Ph-)
a)
Nilai
normal :
2,5 –
4,5 mEq / l
b)
Fungsi
:
(1)
Memelihara
tulang dan gigi
(2)
Mempengaruhi
system keseimbangan asam basa
c)
System
pengaturan :
(1)
Haluaran
urine
(2)
Hormone
Parathyroid
(3)
Vitamin
D teraktifasi
c.
Pengaturan
keseimbangan asam – basa
Pengaturan
keseimbangan asam basa didalam tubuh diatur oleh mekanisme system buffer.
Sistem Buffer adalah substansi
atau sekelompok substansi yang dapat melepaskan atau mengabsorbsi ion – ion
hydrogen untuk memperbaiki atau menjaga keseimbangan asam basa.
Termasuk pengaturan system
buffer, yaitu :
1)
Pengaturan
system buffer kimiawi
System
buffer kimiawi yang paling banyak terdapat dalam cairan ekstrasel yaitu system
buffer asam karbonat – bikarbonat.
System
ini disajikan dalam persamaan berikut ini :
Sistem
bbuffer kimia yang kedua melibatkan protein plasma (albumin, fribrinogen, dan
prothrombin), dan gamma-globuli, yang membentuk sekitar 6 % - 7 % plasma darah.
2)
Pengaturan
system buffer biologis
System
buffer biologis terjadi jika ion hydrogen di absorbs atau dilepaskan oleh sel –
sel tubuh.
Tipe
buffer biologis yang kedua adalah system haemoglobin – oksihaemoglobin.
3)
Pengaturan
system buffer fisiologis
System
buffer fisiologis didalam tubuh adalah paru –paru dan ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar