Jumat, 08 Mei 2020

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA : CAIRAN DAN ELEKTROLIT (BAGIAN - 1)

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA : CAIRAN DAN ELEKTROLIT

(BAGIAN -1)



1.      Menjelaskan definisi cairan dan elektrolit tubuh

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat-zat yang terlarut didalamnya yang berfungsi untuk metabolism seluler.
Elektrolit adalah senyawa yang mengandung ion yang dapat menghantarkan listrik yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan asam – basa dan memungkinkan terjadinya impuls terhadap sel – sel otot dan saraf..
Elektrolit trerdiri dari :
a.       Elektrolit yang mengandung ion positif (Kation), misalnya :
1)      Natrium (Na+),
2)      Kalium (Kal+),
3)      Kalsium (Ca+),
4)      Magnesium (Mg+)
b.      Elektrolit yang mengandung ion negative (Anion), misalnya :
1)      Kloridda (Chl-),
2)      Fosfor (Ph-),
3)      Bikarbonat (HCO3-)

2.      Menguraikan komposisi cairan tubuh

Air tersimpan dalam dua kompartemen utama dalam tubuh yaitu :
a.       Cairan intraselular (CIS).
CIS adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun sekitar 70% dari total cairan tubuh. CIS merupakan media tempat terjadinya aktivitas kimia sel.
b.      cairan ekstraselular (CES).
CES merupakan cairan yang terdapat di luar sel dan menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh. Guna mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit tubuh serta mempertahankan pH yang normal, tubuh melakukan mekanisme pertukaran dua arah antara CIS dan CES.
Elektrolit yang berperan adalah anion dan kation.
CES terdiri dari 2 bagian :
1)      Cairan Interstitial
Merupakan CES yang terletak diantara sel – sel hidup dalam suatu jaringan organ tubuh.
2)      Cairan Plasma
Merupakan CES yang terletak didalam pembuluh darah


3.      Menggambarkan proses perpindahan cairan tubuh

Sirkulasi cairan dan elektrolit terjadi dalam tiga tahap :
a.       Pertama, plasma darah bergerak di seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi.
b.      Kedua, cairan interstisial dan komponennya bergerak di antara kapiler darah dan sel.
c.       Ketiga, cairan dan substansi bergerak dari cairan interstisial ke dalam sel.

Sedangkan mekanisme pergerakan cairan tubuh berlangsung dalam tiga proses, yaitu :
a.       Proses difusi adalah pepindahan larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju area berkonsentrasi rendah dengan melintasi membran semipermiabel.
Pada proses ini, cairan dan elektrolit masuk melintasi membran  yang memisahkan dua kompartemen sehingga konsentrasi di kedua kompartemen itu seimbang. Kecepatan difusi di pengaruhi oleh tiga hal, yakni ukuran molekul,konsentrasi larutan,temperatur larutan.
b.      Osmosis adalah perpindahan cairan melintasi membran semipermiabel dari area berkonsentrasi rendah menuju area yang berkonsentrasi tinggi.
Pada proses ini, cairan melintasi membran untuk mengencerkan larutan yang berkonsentrasi tinggi sampai di peroleh keseimbangan pada kedua sisi membran.
c.       Transpor aktif adalah proses pengangkutan yang di gunakan oleh molekul untuk berpindah melintasi membran sel melawan gradien konsentrasinya. Dengan kata lain, transpor aktif adalah gerakan partikel dari konsentrasi satu ke konsentrasi lain tanpa memandag tingkatannya.
Tekanan yang mempengaruhi dalam proses perpindahan cairan ini adalah :
a.       Tekanan hidrostatik
b.      Tekanan osmotic
Tekanan osmotic dari sebuah cairan dinamakan osmolalitas yang memiliki satuan miliosmol per kilogram (mOsm/kg)
Cairan yang memiliki osmolalitasnya sama dengan cairan plasma dinamakan cairan isotonic.
Cairan yang memiliki osmolalitas lebih rendah dari cairan plasma dinamak\an cairan hipotonik.
Cairan yang memiliki osmolalitas leb ih tinggi dari cairan plasma dinamakan cairan hipertonik.
c.       Filtrasi



4.      Menentukan kebiutuhan cairan dan elektrolit tubuh

a.       Pengaturan keseimbangan cairan tubuh

Yang mengatur keseimbangan cairan tubuh adalah :
1)      Asupan cairan
Asupan cairan diatur melalui mekanisme haus.
Pusat yang mengontrol rasa haus terdapat didalam Hipotalamus.
Stimulus fisiologis yang mengatur pusat rasa haus adalah peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah.
Sel – sel reseptor yang menerima rangsangan untuk mengatur pusat rasa haus dinamakan osmoreseptor, yaitu :
a)      Keringnya mukosa orofaring
b)      Efek hormone angiotensin II
c)      Kehilangan Kalium seluler
d)      Efek psikologis
 Sekitar 220 ml cairan diproduksi setiap hari melalui metabolism makanan.

Table kebutuhan air



2)      Haluaran cairan




Sistem Tubuh yang Berperan Pada Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
a)      Ginjal
Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan cairan dan elektrolit. Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam - basa darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian ginjal, seperti glomerulus dalam menyaring cairan. Rata - rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10% nya disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrate glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel - selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata - rata 1 ml/kg/bb/jam.
b)      Kulit
Merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya dapat dilakukan melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar, konduksi (pengalihan panas ke benda yang disentuh), dan konveksi (pengaliran udara panas ke permukaan yang lebih dingin). Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat suhu dapat diturunkan dengan jumlah air yang dapat dilepaskan, kurang lebih setengah liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh melalui aktivitas otot, suhu lingkungan dan kondisi suhu tubuh yang panas
c)      Paru
Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan upaya kemampuan bernapas.
d)     Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam system ini sekitar 100  - 200 ml/hari.

3)      Hormone

Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui system endokrin, seperti: system hormonal contohnya :
a)      ADH
Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormone ini dibentuk oleh hipotalamus di hipofisis posterior, yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
b)      Aldosteron
Berfungsi sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium dan system angiotensin rennin.
c)      Prostaglandin
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfunsi merespons radang, mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi uterus, serta mengatur pergerakan gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d)     Glukokortikoid.
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e)      Mekanisme rasa haus
Diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara merangsang pelepasan rennin yang dapat menimbulkan produksi angiostensin II sehingga merangsang hipotalamus untuk rasa haus.






b.      Pengaturan keseimbangan elektrolit tubuh

1)      Natrium (Na+)
a)      Nilai normal :
135 – 145 mEq /l

b)      Fungsi :
(1)   Menjaga keseimbangan air
(2)   Berhubungan dengan transmisi impuls saraf
(3)   Berhubungan dengan kontraksi otot

c)      System pengaturan :
(1)   Asupan garam dapur
(2)   Kadar hormone Aldosteron
(3)   Jumlah haluaran urine

2)      Kalium (Kal+)
a)      Nilai normal :
3,5 – 5,3 mEq/l

b)      Fungsi :
(1)   Berhubungan dengan kontraksi otot
(2)   Mengatur eksitabilitas (rangasangan) neuromuskular
(3)   Glikogenesis
(4)   Sistesis protein
(5)   Memperbaii keseimbangan asam basa

c)      System pengaturan :
(1)   Haluaran urine
(2)   Kadar Aldosteron

3)      Kalsium (Ca+)
a)      Nilai normal :
4 – 5 mEq / l

b)      Fungsi :
(1)   System konduksi jantung
(2)   Koagulasi
(3)   Pertumbuhan tulang

c)      System pengaturan :
(1)   Kadar hormone Tyroid dan Parathyroid

4)      Magnesium (Mg+)
a)      Nilai normal :
1,5 – 2,5 mEq / l

b)      Fungsi :
(1)   Berhubungan dengan aktifitas enzim neurokimia
(2)   Kontraksi otot

c)      System pengaturan :
(1)   Haluaran  urine

5)      Klorida (Chl-)
a)      Nilai normal :
100 – 106 mEq / l

b)      Fungsi :
(1)   Mempengaruhi keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.

c)      System pengaturan :
(1)   Haluaran urine


6)      Bikarbonat (HCo3-)
a)      Nilai normal :
22 – 26 mEq / l

b)      Fungsi :
(1)   System buffer
(2)   Mempengaruhi keseimbangan asam basa

c)      System pengaturan :
(1)   Haluaran urine

7)      Fosfor (Ph-)
a)      Nilai normal :
2,5 – 4,5 mEq / l

b)      Fungsi :
(1)   Memelihara tulang dan gigi
(2)   Mempengaruhi system keseimbangan asam basa

c)      System pengaturan :
(1)   Haluaran urine
(2)   Hormone Parathyroid
(3)   Vitamin D teraktifasi


c.       Pengaturan keseimbangan asam – basa

Pengaturan keseimbangan asam basa didalam tubuh diatur oleh mekanisme system buffer.
Sistem Buffer adalah substansi atau sekelompok substansi yang dapat melepaskan atau mengabsorbsi ion – ion hydrogen untuk memperbaiki atau menjaga keseimbangan asam basa.
Termasuk pengaturan system buffer, yaitu :
1)      Pengaturan system buffer kimiawi
System buffer kimiawi yang paling banyak terdapat dalam cairan ekstrasel yaitu system buffer asam karbonat – bikarbonat.
System ini disajikan dalam persamaan berikut ini :







Sistem bbuffer kimia yang kedua melibatkan protein plasma (albumin, fribrinogen, dan prothrombin), dan gamma-globuli, yang membentuk sekitar 6 % - 7 % plasma darah.

2)      Pengaturan system buffer biologis

System buffer biologis terjadi jika ion hydrogen di absorbs atau dilepaskan oleh sel – sel tubuh.
Tipe buffer biologis yang kedua adalah system haemoglobin – oksihaemoglobin.

3)      Pengaturan system buffer fisiologis

System buffer fisiologis didalam tubuh adalah paru –paru dan ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar