Selasa, 20 September 2016

IONIC SILVER WATER



Banyak yang belum mengetahui mengenai ion perak, yakni suatu air yang memiliki bau, tidak berasa, seta tawar. Dalam hal ini cukup baik untuk di konsumsi untuk kesehatan, sampai keseharian. Ibu hamil juga boleh untuk menggunakan air ini. Sebab kandunganya tidak akan bereaksi apabila terjadi pertemuan dengan zat lain, seperti obat. Kemampuanya dibilang cukup untuk membunuh bakteri dan virus.

Air Ion Perak atau Ionic Silver Water  merupakan larutan yang mengandung  ion dan koloid perak murni (Ag+) 99,99%, yang dibuat dengan proses elektrolisasi arus listrik positif di dalam media air suling atau aquadest.
Dalam proses elektrolisasi ini atom perak akan melepaskan elektron ion perak yang secara aktif dapat melawan infeksi bakteri, virus dan mikroba lainnya. Satu jenis obat atau antibiotik biasanya hanya efektif terhadap 6-7 jenis mikroba saja. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa partikel perak efektif terhadap lebih dari 650 jenis bakteri, virus, kuman dan jamur penyebab penyakit tanpa efek resisten dan efek samping lainnya.
Ionic silver water dibuat dengan teliti menggunakan listrik arus searah voltase rendah konstan (Low Direct Current Voltage - Constant Current) dan kutub bolak-balik (reversing polarity) sehingga menjamin terbentuknya partikal koloid dan ion perak dengan ukuran terkecil.
Fakta Ionic Colloidal Silver Water:
·         Partikel dan ion perak dengan diameter 0,0003 – 0.05 mikron yang dalam bentuk aslinya tidak terikat dengan elemen lain, terlarut dalam air suling murni, tidak mengandung protein, garam dan unsur lainnya. Terbentuk melalui proses elektromagnetik penarikan partikel perak dari batangan perak murni ke dalam air suling. Diklasifikasikan sebagai antibiotik alami, supplemen alami dan disinfektan antiseptik.
·         Memiliki spektrum aplikasi yang luas sehingga dapat digunakan secara oral (diminum), topical (diolesi di kulit), di bagian tubuh manapun, termasuk pada mata.
·         Air ion perak berbentuk bening, sedikit pahit, tidak berbau, tidak mengandungi zat beracun, tidak mengandung alcohol dan zat atau mineral tambahan lainnya.
·         Air ion perak adalah antibiotik alami kuat yang efektif melawan bakteri, kuman, virus dan jamur. Dapat melindungi tubuh manusia dari berbagai infeksi dan memicu pertumbuhan sel baru. Dapat mengatasi berbagai masalah kulit seperti luka potong, luka terbakar, luka terkena air panas, bisul, ruam kulit, gatal dan kulit kemerahan, pengendali ketombe, dan jerawat serta gigitan serangga.
      
      
Teknologi yang digunakan untuk mengembangkannya menggunakan Nano teknologi yang sudah di uji kemampuanya di Jerman. Ion perak ini juga sangat reaktif untuk membunuh jamur, bahkan bisa dibilang lebih manjur dari pada zat antibiotik yang sampai saat ini di kembangkan di dunia kedokteran. Manfaat ion perak ini telah banyak diketahui, seperti berikut ini :
1. Efektif membunuh racun, bakteri, jamur, dan zat lainya
Kandungan ini sudah teruji di Universitas Bringham Young dan Northwestern Medical School yang membuktikan kekuatan spectrum yang di hasilkan oleh ion perak sendiri. Bahkan sampai bakteri yang baik untuk pembusukan makanan di usus seperti Escherechia coli, Streptococcus Pneumonia, serta Salmoella Arizollae.
2. Teruji lebih aman
Penggunaan ion perak sebenarnya sudah lama dikenalkan ketika para astronaut pergi ke bulan. Zat ini dijadikan bahan makanan mereka yang berfungsi sebagai supplemen untuk menjaga tubuh dari jamur, bakteri, dan virus yang ada di luar kendali manusia.
3. Memiliki kecepatan membunuh virus yang menakjubkan
Menurut penelitian yang di lakukan di Amerika, manfaat ion perak memiliki kecepatan untuk menetralisir virus dalam waktu 6 menit saja. Sedangkan hasilnya adalah parasit, jamur, bakteri, dan 650 jenis virus berhasil di matikan. Kemampuan ini di akui lebih cepat kerjanya dari pada anti biotic.
4. Penyembuhan sel lebih cepat
Kandungannya yang tidak merusak sistem dan zat lain menjadikannya bekerja lebih cepat. Ketika di temui bagian tubuh yang tidak beres, seperti adanya luka, maka ion perak akan membantu penyembuhannya.
5. Mencegah infeksi lanjut
Fungsi yang baik pada ion perak adalah, setelah mereka menonaktifkan virus selama 20 menit, lalu mengembalikan virus dalam indungnya lagi. Lalu di lakukannya tahap penyembuhan lanjut. Hal ini di maksudkan agar tidak ada infeksi yang melahirkan virus dan jamur baru.
6. Membantu meregenerasi sel kulit
Karena manfaatnya yang sangat baik untuk memperbaiki sel yang rusak, maka akan sangat berpengaruh pada pembentukan jaringan kulit baru yang lebih baik. Sebab ketika kulit sudah tidak baik, maka mereka akan mengelupas dan menjadi kulit mati. Setelah adanya regenerasi kulit, tahap selanjutnya kulit anda menjadi baru dan bagus lagi.
7. Aman di konsumsi bersama obat modern dan tradisional
Banyak sekali produk air minum yang penggunaanya tidak boleh bersamaan dengan obat modern dan tradisional, seperti jamu. Namun berbeda dengan manfaat ion perak karena kandungannya tidak menimbulkan reaksi atau penetralan, maka sangat aman ketika anda harus dikonsumsi bersama obat. Tak ada efek samping yang membahayakan.
8. Mencegah diri dari flu, batuk, dan alergi
Penyakit tersebut timbul karena adanya proses penularan dari bakteri, virus, dan sebagainya. Jika anda masih tetap dalam keadaan mengkonsumsi ion perak, berarti kondisi anda tetap netral. Sebab ketika virus penyakit tersebut masuk, sudah langsung di netralkan oleh ion perak. Sehingga membebaskan anda dari penyakit.
9. Aman bagi organ vital
Beberapa minuman mengandung zat yang kurang baik untuk kesehatan organ dalam. Salah satunya hati dan ginjal yang paling rentan kena penyakit jika anda tidak menjaga pola makan anda. Namun mengkonsumsi ion perak sama sekali bukan toksin untuk organ tersebut, misalnya hati, ginjal, jantung, mata, dan sebagainya. Karena terbukti baik.
10. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Manfaat ion perak untuk tubuh yang mampu menetralisir virus, bakteri, dan jamur, juga sangat ampuh bekerja untuk membantu menjaga kestabilan tubuh. Sehingga anda menjadi bebas terkena penyakit, karena tidak adanya bakteri, kuman, dan virus jahat yang masuk ke dalam tubuh anda.
      Info lebih lanjut (pemesanan) hub :

E. Agus S, CWCCA

d/a Kp. Rancadulang RT 003/001 Kel. Margasari Kec. Karawaci Kota Tangerang Prop. Banten.
Telp : 0852 100 25244
Web : perawatklinisi.blogspot.co.id

GRATIS KONSULTASI !!!!!


KODE ETIK PERAWAT


Kode Etik Keperawatan Indonesia
Mukadimah

Berkat bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah air, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa pancasila dan UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini:

Perawat dan Klien
  1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
  2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
  3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan
  4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat dan Praktik
  1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus
  2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
  3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
  4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat
  1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat
  1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
  2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.


Perawat dan Profesi
  1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
  2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
  3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARIA



SISTEM PERKEMIHAN


A.    DEFINISI

Sisteem saluran perkemihan atau yang biasa disebut system perkemihan atau saluran kemih (tractus urinarius)  meerupakan seekumpulan organ dalam tubuh yang membentuk sebuah saluran untuk menyaring darah agar terbebas dari zat-zat yang tidak diperlukan tubuh untuk dikeluarkan bersama air dan menyerap kembali zat-zat yang masih diperlukan tubuh untuk membantu fungsi seluler dalam tubuh.
System perkemihan adalah suatu system dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih  dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (aiar kemih).

B.     BAGIAN-BAGIAN

1.      Ginjal (renal)

a.       Definisi

Renal merupakan salah satu organ dalam system urinaria yang terdiri dari 2 buah, kiri dan kanan yang berfungsi menyaring darah agar terbebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh untuk dikeluarkan menuju ureter bersama air dan untuk menyerap kembali zat-zat yang masih diperlukan untuk menjalankan fungsi seluler.

b.      Letak

Renal terletak melekat pada dinding posterior cavum abdominalis sejajar vertebra lumbalis III.
Renalis ddextra terletak lebih rndah dan ukurannya lebih kecil daripada renalis sisnistra karena tertekan oleh organ hepar yang berada di superior ddextra cavum abdominalis.

c.       Ukuran

Renal memiliki panjang 6 – 7 cm dengan ketebalan (lebar) antara 1,5 – 2,5 cm.

d.      Bentuk

Renal memiliki bentuk seperti sebuah kacang.

e.       Bagian dan lapisan

Bila sebuah renal kita iris memanjang, maka akan tampak bahwa renal terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian kulit luar disebut kortex, bagian tengah disebut medulla (sumsum renal), dan bagian rongga renal disebut pelvis renalis.
Bagian kortex dibungkus oleh selaput jaringan fibrous yang disebut capsula renalis.
Medulla renalis tersusun atas 15 – 16 buah jaringan massa yang berbentuk kerucut yang dinamakan pyramida renalis.  Dasar daripada pyramida renalis merupakan bagian pertemuan antara kortex dengan medulla renalis. Sedangkan bagian apex dari pyramida renalis akan membentuk lubang kecil yang disebut papilla renalis.
Pada bagian kortex terdapat bagian terkecil dari renal yang tampak seperti garis-garis panjang disebut nefron. Jumlah nefron pada masing-masing renal manusia sekitar 1 juta nefron. Nefron berfungsi untuk menyaring darah hingga terbentuk urine. Pada tempat penyaringan darah ini banyak mengandung kapiler-kapiler darah yang tersusun bergumpal-gumpal disebut glomerolus. Masing-masing glomerolus dikelilingi oleh siimpai bowman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bowman dinamakan badan malphigi. Pada badan malphigi inilah terjadi proses penyaringan darah. Zat-zat yang terlarut dalam darah akan memasuki simpai bowman, kemudian akan menuju ke pembuluh yang merupakan kelanjutan dari simpai bowman yang terdapat dalam medulla renalis.
Dalam medulla renalis terdapat beberapa bagian yang berbentuk kerucut yang disebut pyramida renalis, dengan basis menghadap kortex sedangkan apex menghadap kearah pelvis renal. Pyramida renalis berjumlah antara 8 – 16 atau hingga 18 buah dan didalamnya tampak bergaris-garis karena terdiri atas berkas saluran pipa atau pembuluh yang parallel yang disebut tubulus dan duktus koligentes.
Diantara pyramida renalis terdapat bagian dari kortex yang disebut collumna renalis. Pada bagian ini berkumpul ribuan tubulus dan duktus koligentes yang merupakan kelanjutan dari simpai bowman. Dan didalam tubulus serta ductus colligentes inilah terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah.
Satu buah pyramid dengan jaringan kortex didalamnya dinamakan lobus renalis.
Pelvis renalis adalah ujung dari ureter yang berpangkal pada medulla renalis yang berbentuk corong lebar. Sebelum berbatasan dengan medulla renalis, pelvis renal bercabang 2 atau 3 yang disebut calix mayor, dan kemudian masing-masing kalix mayor bercabang menjadi calix minor lalu masing-masing calyx minor akan menutupi papilla renalis dari sebuah pyramida renalis.
Pada bagian kutub  atas renal terdapat sebuah organ yang berbentuk seperti segitiga sama sisi berupa kelenjar buntu (kelenjar endokrin) yang dinamakan kelenjar supra renal (glandula supra renalis). Fungsi kelenjar ini adalah mensekresikan hormone yang bertugas mengatur kadar jumlah air dan mineral dalam tubuh serta mengatur tingkat stress seseorang, (selanjutnya dibahas dalam Bab Kelenjar Endokrin)

f.       Fungsi

Fungsi renal adalah :
1)      Mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen-nitrogen, misalnya ammonia
2)      Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan yang berbahaya (misalnya obat-obatan, bakteri, dan zat pewarna atau racun)
3)      Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi
4)      Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa
5)      Mengeluarkan racun (toksin)

g.      Peredaran darah ginjal

Renal mendapat darah  dari aorta  abdominalis yang   mempunyai  percabangan arteri renalis yang berpasangan  kiri dan kanan dan bercabang  menjadi  arteri interlobaris  kemudian menjadi arteri  aquata.  Arteeerei interlobularis yang berada di tepi renal bercabang menjadi kapiler    membentuk  gumpalan yang disebut  dengan  glomerolus  dan  ddikeelilingi oleh  alat yang disebut  dengan  simpai bowman  yang didalamnya   terjadi penyadangan pertama dan  kapiler darah yang meninggalkan  simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.

h.      Persarafan ginjal

Renal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang  masuk ke dadlam renal. Saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh  darah   yang masuk ke renal.


2.      Saluran ginjal (ureter)

a.       Definisi

Uretr merupakan sebuah organ dalam system urinaria yang berbentuk menyerupai pipa panjang.

b.      Letak

Ureter terletak sebagian dalam cavum abdominalis dan sebagian lagi terletak  dalam cavum pelvis

c.       Ukuran

Ureter manusia rata-rata memiliki panjang 25 – 30 cm dengan diameter sekitar 4,5  cm

d.      Bentuk

Ureter berbentuk menyeerupai pipa panjang yang kecil

e.       Lapisan-lapisan

Ureter memiliki 3 buah lapisan,yaitu:
1)      Lapisan  luar yang  terdiri dari jaringan ikat fibrous
2)      Lapisan tengah yang  terdiri dari jaringan  otot polos
3)      Lapisan dalam yang terdiri  dari jaringan ikat  mucousa

f.       Fungsi
Ureter  memiliki fungsi mengalirkan urine yang telah  dibentuk  oleh renal menuju vesica urinaris (kandung kemih)
Ureter bekerja dengan cara gerak peristaltic untuk mendorong urine yang berasal dari renal menuju vesica urinaria.

3.      Kandung kemih (vesica urinaria)

a.       Definsi

Sebuah organ  dalam system  perkemihan manusia yang dapat mengembang dan menciut.

b.      Letak

Vesica urinaria terletak di sebelah posterior simpisis pubis dalam cavum pelvis.

c.       Ukuran

Kapasitas maksimal vesica urinaria dalam menampung urine sekitar 170 – 250 ml.

d.      Bentuk

Vesica urinaria memiliki bentuk seperti buah pear atau seperti sebuah corong terbalik.

e.       Bagian-bagian dan lapisan-lapisan

Vesica urinaria terdiri dari 3 bagian yaitu :
1)      Fundus = merupakan bagian yang menghadap ke sebelah posterior dan inferior.
2)      Corpus = merupakan bagian yang berada antara fundus dengan vertex
3)      Vertex = merupakan bagian yang runcing ke arah anterior berhubungan dengan ligamentum vesica umbilicalis

Vesica urinaria memiliki 3 buah lapisan , yaitu :
1)      Lapisan luar terdiri dari selaput membrane serousa yang berhubungan dengan peritoneum
2)      Lapisan tengah terdiri dari jaringan otot yang disebut tunika muscularis
3)      Lapisan dalam terdiri dari lapisan mucousa yang dibungkus oleh selaput mucousa.

f.       Fungsi

Vesica urinaria memiliki fungsi menampung urine yang telah dibawa oleh ureter sebelum dikeluarkan tubuh melalui uretra.

4.      Saluran kemih (urethra)

a.       Definisi

Urethra merupakan salah satu organ dalam system urinarria yang menyerupai pipa berfungsi mengalirkan urine yang berasal dari vesica urinaria menuju keluar tubuh.

b.      Letak

Uretra terletak di sebelah inferior dari vesica urinaria.
Pada urethra laki-laki berjalan berkelok-kelok  mulai dari orifisium urethra vesica urinaria melewati medial glandula prostatica kemudian menembus lapisan fiborousa dan os pubis hingga menuju penis.
Sedangkan pada urethra perempuan terletak sebelah posterior symphisis pubis berjalan miring kearah superior.

c.       Ukuran

Ukuran uretra laki-laki memiliki panjang sekitar antara 17 – 22,5 cm.
Sedangkan ukuran uretra perempuan memiliki panjang sekitar antara 2,5 – 4 cm.

d.      Bentuk

Urethra memiliki bentuk yang menyerupai pipa panjang yang sempit.

e.       Bagian-bagian dan lapisan-lapisan

Uretrha laki-laki memiliki 3 buah bagian, yaitu :
1)      Pars prostatica
2)      Pars membranoosa
3)      Pars cavernosa

Urethra laki-laki terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
1)      Lapisan luar terdiri dari jaringan otot yang disebut tunica muscularis atau sphincter muscularis urethra
2)      Lapisan tengah terdiri dari selaput mucousa yang disebut tunica mucousa
3)      Lapisan dalam terdiri dari selaput bawah mucousa yang disebut tunica sub mucousa.

Sedangkan urethra perempuan memiliki 3 lapisan, yaitu :
1)      Lapisan luar terdiri dari jaringan otot yang disebut tunica muscularis atau sphincter muscularis urethra
2)      Lapisan tengah terdiri dari selaput spongiosa yang disebut tunica spongiosa
3)      Lapisan dalam terdiri dari selaput mucousa yang disebut tunica mucousa

f.       Fungsi

Urethra, baik laki-laki maupun perempuan memiliki fungsi mengalirkan urine keluar tubuh.
Urethra laki-laki, selain mengalirkan urine, juga mengalirkan sperma yang berasal dari glandula prostatica dan vesicula seminalis.

C.     FISIOLOGI PERKEMIHAN

1.      Proses pembentukan urine

Proses pembentukan urine terjadi melalui 3 proses utama, yaitu :
a.       Proses filtrasi
Proses pembentukan urine yang pertama kali terjadi di glomerolus. Glomerolus merupakan ultra filtrasi (saringan ultra) yang hasil saringannya dinamakan filtrate glomerolus. Setiap 1 menit kira-kira 1 liter darah yang mengandung 500 ml plasma mengalir melalui semua glomerolus renal dan sekitar 100 ml dari itu disaring keluar glomerolus dan disimpan dalam simpai bowman. Cairan yang tersimpan terdiri dari glukosa, air, sodium klorida, sulfat, bikarbonat, dan lain-lain.
Proses filtrasi ini terjadi karena permukaan afferent lebih besar dari dari permukaan efferent sehingga terjadi penyerapan darah.
b.      Proses reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif terjadi di tubulus proximal yang dikenal obligator reabsorpsi.
Kemudian proses penyerapan kembali dari sodium dan ion bikarbonat terjadi di tubulus distal secara aktif yang dikenal rabsorpsi fakultatif.
Sisa proses reabsorpsi akan dialirkan ke papilla renalis
c.       Proses sekresi
Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala renalis selanjutnya diteruskan keluar.

2.      Proses mikturisi / miksi

Mikturisi / miksi adalah peristiwa pembuangan urine yang mengalir melalui urethra setelah tertahan dalam vesica urinaria.
Mikturisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya ditimbulkan oleh kontraksi otot abdominal yang menekan vesica urinaria untuk membantu mengosongkannya.
Keinginan untuk miksi disebabkan oleh karena penambahan tekanan didalam vesica urinaria karena volume didalamnya meningkat hingga antara 170 ml – 230 ml.
Vesica urinaria dikendalikan oleh saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari plexus hipogastrica.

3.      Komposisi urine normal

Komposisi urine normal mengandung zat-zat tertentu. Dengan melihat kompisisi urine normal kita dapat mebandingkannya dengan komposisi urine yang tidak normal. Komposisi urine yang normal hampir sama pada setiap orang.
Kurnadi (2008) menyatakan bahwa komposisi, pH, dan volume urine seseorang bervariasi tergantung pada kebutuhan tubuh (homeostatis) akan zat-zat t ertentu, pengeluaran racun, dan pengeluaran asam tubuh yang kesemuanya tergantung pada jenis makanan dan air yang diminum orang tersebut. Menurut Winata Sasmita (1986) urine normal biasanya berwarna jernih atau sedikit berwarna kuning yang disebabkan oleh pigmen urochrom (bilirubin dan biliverdin). Massa jenis urine yaitu ± 1,004 – 1,005. Lebih lanjut Kurnadi (2008) menjelaskan bahwa semakin pekat urine yang ditunjukkan dengan warna semakin kuning hingga coklat warna urine seseorang, maka makin tinggi berat jenis urinenya. Urine yang keruh biasanya menunjukkan adanya Kristal-kristal garam atau lendir. Berat jenis lendir yang normal yaitu antara 1,002 – 1,035. Bila dibiarkan beberapa lama, maka  urine akan semakin berbau pesing karena terbentuk amoniak (NH3) dari urine atau Ureum. Volume urine yang normal pada manusia dewasa adalah 900 ml – 2100 ml per hari dengan komposisi air 95 % dan pH normal antara 4,50 – 8,00.
Menurut Kurnadi (2008) ada beberapa factor yang mempengaruhi volume urine, yaitu :
a.       Kekentalan cairan tubuh
b.      Suhu udara
c.       Obat-obatan diuretika
d.      Kondisi stress
e.       Konsumsi alcohol, kopi, aminophylin dan digitalis dapat meningkatkan volume urine.
Komposisi urine normal pada manusia (Winatasasmita, 1986) dapat dilihat pada table berikut ini :

Komposisi
Gram / 24 jam
air
12,00 – 14,00
Urea/ureum
25,00 – 28,50
Uric acid
0,60
Creatinin
1,50
Ammonia
0,70
Asam kipurat
0,60
Allantoin
0,001
Karbohidrat
0,90
Asam oxalat
0,02
Asam laktat
0,01
Keton (aseton)
0,01
Asam amino
3,00
Chloride
12,00
Asam fosfat
2,30
Asam sulfat
1,80
Kalium
2,00
Natrium
6,00
Calsium
0,20
Magnesium
0,20
Ferrous
0,001


Sifat fisik urine normal adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah sekresi sekitar 1500 ml – 2000 ml.
b.      Warna kuning muda jernih
c.       Berbau khas amoniak
d.      Berat jenis 1,015 – 1,020
e.       Sifat reaksi asam hingga pH 6,00

D.    GANGGUAN DAN MASALAH PERKEMIHAN

Beberapa keadaan yang dapat mengganggu system urinaria diantaranya adalah :
1.      Dysuria  = suatu keadaan terasa nyeri saat mikturisi
2.      Inccontinentia urinae = suatu  kondisi tidak mampu menahan untuk mikturisi
3.      Retention urinae = suatu kondisi tertahannya urine didalam vesica urinaria
4.      Enuresis = suatu kondisi tidak mampu mengontrol berkemih (mengompol)
5.      Enuresis nocturnal = suatu kondisi tidak mampu mengontrol mikturisi pada malam hari (mengompol pada malam hari)
6.      Oliguria = suatu kondisi dimana jumlah sekresi urine kurang dari normal (< 1500  ml  / hari)
7.      Anuria = suatu kondisi tidak terbentuknya  urine dalam system urinaria
8.      Poliuria = suatu kondisi dimana jumlah sekresi urine lebih dari normal (> 2000 ml / hari) atau frekuensi mikturisi lebih sering dari normal
9.      Glukosuria = suatu kondisi dimana jumlah gula dalam urine lebih dari normal
10.  Proteinuria = suatu kondisi dimana jumlah protein dalam urine lebih dari normal
11.  Hematuria = suatu kondisi dimana adanya darah dalam urine
12.  Leukosuria = suatu kondisi dimana adanya leukosit dalam urine

Adapun penyebab terjadinya  gangguan dalam system urinaria adalah :
1.      Sumbatan (obstruksi)
Misalnya :
a.       Terbentuknya batu saluran kemih, seperti  nefrolithiasis, ureterolithiasis, vesicolithiasis, uretherolithiasis.
b.      Adanya  benda  asing (corpus alienum)
c.       Tumor
d.      Atau stricture tractus urinaria
2.      Infeksi
Misalnya :
a.       Nefritis
b.      Pyelonefritis
c.       Ureteritis
d.      Cystitits
e.       uretheritis