Selasa, 02 Agustus 2016

pemenuhan kebutuhan nutrisi

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

  1. PENGERTIAN
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Nutrisi adalah ilmu yang mempelajari zat makanan (nutrient) dan zat-zat lain yang ada dalam makanan serta kerjanya, interaksinya dan keseimbangannya dalam hubungannya dengan kesehatan dan penyakit melalui proses ingesti, absorpsi, transportasi, pemakaian dan ekskresi dari makanan “ (Essential of nutrition therapy, 1985,3)
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrisi atau zat gizi merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, mengganti jaringan haus serta rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi. Disamping itu nutrisi juga diperlukan oleh tumbuh kembang pada bayi, anak – anak serta ibu hamil ( tumbuh kembang janin ).
Nutrisi dapat dibagi menjadi makro nutrisi yang terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, dan kelompok mikro nutrisi yang terdiri atas vitamin dan mineral. Selain nutrisi, dalam makanan juga terdapat unsur – unsur yang berguna bagi kesehatan seperti serat pangan, air, fitokimia pangan, prebiotik dan probiotik yang semuanya ini disebut unsur – unsur pangan.
Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
1.      Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama dalam diet. 1 gram karbohidrat adalah 4 kilo kalori (kkal). Karbohidrat juga terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Klasifikasi karbohidrat dikelompokkan menurut unit gula/sakarida.
Bagian-bagian dari karbohidrat:
·         Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). Disakarida merupakan monosakarida yang dapat ditambah dengan air.
·         Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa. Polisakarida tidak dapat larut dalam air.
·         Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat memecah polisakarida. Selain itu polisakarida memiliki peranan dalam nutrisi manusia yaitu untuk menambahkan serat untuk diet. Serat berfungsi untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit.
Jumlah karbohidrat yang sedikit disimpan dalam hati dan otot disebut glikogen. Glikogen di sintesis dari glukosa untuk menyediakan energi salama kita berpuasa. Kelebihan dari kalori karbohidrat bisa disimpan dalam bentuk lemak. Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama :
1. Katabolisme glikogenà glukosa + CO2 + air (glikogenolisis).
2. Anabolisme glukosaà glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis).
3. Perubahan asam amino & gliserol à glikogen untuk energi (glukoneogenesis).
Karbohidrat merupakan sumber utama bahan bakar untuk otak, otot rangka selama latihan, eritrosit, leukosit dan medulla renal. Fungsi Karbohidrat dioksidasi dalam tubuh agar menghasilkan panas dan energi bagi segala bentuk aktivitas tubuh. Karbondioksida dan air terbentuk sebagai produk akhir dan pada prinsipnya kedua bahan tersebut diekskresikan melalui paru – paru dan ginjal.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat  60-75% dari kebutuhan energi total.
2.      Protein
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino-asam amino esensial yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet, sedangkan asam amino non esensial dapat disintesis.
Albumin dan insulin merupakan protein sederhana karena terdiri dari asam amino dan derivatnya. Kombinasi dari protein sederhana dengan non protein menghasilkan protein kompleks, seperti lipoprotein (lemak ditambah dengan protein sederhana). Asam amino itu sendiri diubah menjadi jaringan, hormon, dan enzim. Asama amino juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adipose atau menjadi energi melalui proses glikoneogenesis.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam kuantitas yang cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah yang termasuk protein hewani, yaitu ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, susu, telur dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian, sereal.
Protein terdiri dari 16% nitrogen dan merupakan sumber nitrogen satu-satunya. Nitrogen lalu disimpan oleh tubuh untuk pembangunan dan perbaikan jaringan tubuh. Tubuh kita berada pada keseimbangan nitrogen bila asupan dan haluarannya sama. Jika asupan pada keseimbangan nitrogen lebih besar dari haluaran berarti keseimbangan nitrogen positif, dan dapat berpengaruh untuk pertumbuhan, hamil dan penyembuhan luka. Keseimbangan nitrogen negative terjadi ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen, contohnya dalam keadaan infeksi, luka bakar, demam, kelaparan, dan cedera.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi Protein:
a.       Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
b.      Menghasilakn protein dan jaringan yang baru
c.       Diperlukan dalam pembuatan protein – protein yang baru dengan fungsi kusus dalam tubuh
d.      Dapat dipakai sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3.      Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g.  Kebutuhan lemak   10-25% dari kebutuhan energi total. Lemak, seperti halnya karbohidrat, tersusun dari atom – atom karbon, hydrogen dan oksigen tetapi pola penatanaan dan proposinya berbeda.
Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak. Proses berjalannya asam lemak di sintesis disebut Lipogenesis. Asam lemak dibagi 2 yaitu :
a.       Asam lemak jenuh (Low Density Lipid (LDL)) , Tidak mudah bergabung dengan molekul lain sukar dimetabolisme menjadi zat lain contohnya : lemak hewan.
Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan untuk melengkapi cairan empedu untuk pencernaan lemak, juga sebagai bahan dasar beberapa jenis hormon steroid.
b.      Asam lemak tak jenuh (High Density Lipid (HDL)) à tunggal, ganda. Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul lain/membentuk struktur lain. Mudah dimetabolisme oleh hati.Contohnya : lemak sayuran.
Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh merupakan satu-satunya asam lemak esensial pada menusia. Asam lemak ini penting untuk proses metabolisme. Apabila melakukan diet tidak boleh lebih besar 30% dari total kalori sebagai lemak.
Fungsi lemak :
·         Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kkal/gr.
·         Ikut serta membangun jaringan tubuh.
·         Perlindungan.
·         Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
·         Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4.      Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu :
    1. vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) kelebihan vitamin ini akan dibuang melalui ginjal
    2. vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). bila kelebihan jumlah vitamin ini akan memungkinkan terjadinya keracunan karena sulit dibuang melalui ginjal.
Kebutuhan tubuh akan vitamin :
·         Vitamin A : 5000 iu
·         Vitamin B1 : 1,2 mg
·         Vitamin B2 : 1,5 mg
·         Vitamin B6 : 2 mg
·         Vitamin B12 : 3 mg
·         Vitamin C : 45 mg
·         Vitamin D : 400 iu
·         Vitamin K : 300 – 500 mcg

Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a.       Vitamin A (retinol, retinal, asam retinoat).
Retinal adalah komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih.
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
Fungsi
Akibat defisiensi
Akibat kelebihan
Sumber-sumber
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel:
o  Menjaga integritas retina.
o  Sebagai fungsi imun.
- Kebutaan (rabun senja).
- Kulit kasar.
- Membran mukosa kering.
-Kegagalan perkembangan gigi dan tulang.
-Mual.
-Muntah.
-Nyeri abdomen.
-Kegagalan pertumbuhan pada anak-anak.
-Kehilanagn BB
pada orang dewasa.
>> Dalam dosis besar :
-Kerontokkan rambut.
-Pembengkakan tulang.
-Nyeri tulang sendi.
-Sakit kepala.
- Susu murni.
- Telur.
- Sayuran berdaun hijau.
- buah-buahan dan sayuran
berwarna kuning.
- Minyak ikan dan hati.


b.      Vitamin B-kompleks
Terdiri dari 8 vitamin :
1)      Vitamin B1 (Tiamin) berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat.
2)      Vitamin B2 (Riboflavin) berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta katarak.
3)      Vitamin B3 (Niacin) bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrient, membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada persendian.
4)      Vitamin B5 (Asam pantotenat) berfungsi membantu sisitem syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi, kelelahn dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon.
5)      Vitamin B6 (Piridoksin) berfungsi membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS.
6)      Vitamin B7 (Biotin) bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan kuku serta rambut.
7)      Vitamin B9 ( Asam folic) berfungsi membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan pembentukan hemoglobin.
8)      Vitamin B12 (Cobalamin) berfungsi membantu merawat sistem syaraf dan pembentukan sel darah merah.
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi.. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
    1. Vitamin C
Dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Vitamin C atau asam askorbat lebih terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi.
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

Fungsi
Akibat defisiensi
Akibat kelebihan
Sumber-sumber
Produksi kolagen, integritas dinding kapiler, pembentukan sel darah merah, metabolisme asam amino, memebantu tubuh menyerap zat besi (fe)
Penyakit kudis, penyembuhan luka buruk, perdarahan, gigi mudah goyah/lepas, memar.
- Batu ginjal.
- Penyakit kudis.
-infeksi saluran urin.
- Buah jeruk.
- Kentang.
- kubis.
- Brokoli.
- Stroberi
- Cabe hijau.

    1. Vitamin D
Bentuk utamanya adalah vitamin D2 (ergocalciferol) dan vitamin D3 (cholecalciferol). Vitamin D3 diproduksi didalam kulit yang terpapar sinar matahari, terutama radiasi ultraviolet B.
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

Fungsi
Akibat Defisiensi
Akibat kelebihan
Sumber-sumber
Absorbsi dan penggunaan kalsium dalam perkembangan tulang dan gigi.
Pertumbuhan gigi yang tertunda pada anak-anak osteomalasia (pelunakan tulang) pada orang dewasa.
>> dalam dosisi besar :
- Kehilangan nafsu makan.
- Muntah.
-Kegagalan pertubuhan.
-Kehilanagn BB.
-Peningkatan deposit kalsium dalam jaringan lunak, Pembuluh darah dan ginjal.
- Cahaya matahari.
- Susu.
- Margarin.
- Telur.
- Minyak ikan.

    1. Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak. Vitamin E didalam tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati karena tidak larut dalam air. Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti : minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega.
Vitamin E ialah salah satu antioksidan yang penting dalam pencegahan kanker dan penyakit kardiovaskular. Vitamin E mudah rusak oleh panas yang terlalu tinggi (proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Sumber dari vitamin yang terbaik adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum diproses.
    1. Vitamin K
Vitamin K bertugas :
1)      Menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan.
2)      Berperan penting dalam pembentukkan tulang dan ginjal.
Vitamin K terdapat dalam 3 bentuk :
1)      Vitamin K1 (phylloquinone) à ditemukan dan dihasilkan oleh tumbuhan.
2)      Vitamin K2 (menaquinone) à dihasikan oleh bakteri yang menguntungkan dalam sisitem pencernaan.
3)      Vitamin K3 (menadione) à vitamin buatan bagi yang tidak mampu menyerap dari makanan.
Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver (hati). Menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin k tergantung dari BB. Untuk orang dewasa, 1 mikrogram setiap hari per kg BB. Mengonsumsi sejumlah kecil vitamin K akan mengakibatkan patah tulang dan osteoporosis, penyempitan arteri atau pembuluh nadi. Sumber terbesar vitamin K (vitamin K1) adalah sayur-sayuran hijau, seperti kangkung dan lobak swiss, brokoli, taoge, bayam, dan kembang kol.
5.      Mineral dan Air
Mineral merupakan elemen esensial non-organik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral juga berperan penting dalam pembentukan struktual dari jaringan keras dan lunak, kerja sisitim enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral dibagi 2 kelas yaitu makromineral dan mikromineral.
Makromineral merupakan mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar (100 mg/hr), sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (< 15 mg/hr). Termasuk makromineral adalah kalium, fosfor, magnesium, besi, iodine, dan kalium, sedangkan yang termaksuk di dalam mikromineral adalah tembaga, kobait, mangan, fluorin, dan zink. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang.
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Kebutuhan mineral tubuh :
·         Kalsium : 800 mg
·         Iodium : 110 mg
·         Besi : 10 mg
·         Magnesium : 350 mg
·         Posphor : 800 mg
·         Kalium : 1959-5850 mg
·         Natrium : 2300 – 6900 mg
Fungsi mineral :
1)      Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi, yang memberikan kekuatan serta rigiditas kepada jaringan tersebut, misalnya kalsium, fosfor, dan magnesium.
2)      Mineral membentuk garam-garam yang dapat larut dengan demikian mengendalikan komposisi cairan tubuh. Natrium dan klorida merupakan unsur penting dalam cairan ekstraseluler dan darah ; kalium, magnesium, dan fosfor merupakan unsur penting dalam cairan intraseluler.
3)      Mineral turut membangun enzim dan protein. Sulfur merupakan bagian dari asam-asam amino methionine dan cysteine.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum

  1. ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN
1.      Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.
2.      Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
3.      Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
·         Fungsi motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
·         Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogen, rennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa an peptone.
4.      Usus Halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5.      Usus Besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
6.      Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh
7.      Kantong empedu
Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm
8.      Pankreas
Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang + 15 cm.

Fisiologi Nutrisi
Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti, Digesti, Absorpsi, metabolisme dan ekskresi.
    1. Ingesti
Ingesti adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari :
a.       Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke mulut.
b.       Proses mengunyah, yaitu proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan gigi & kontrol volunter otot-otot mulut. Bila makanan berada pada gigi, gusi, palatum keras lidah, maka akan terjadi refleks mengunyah yang volunter (disadari), yang diatur oleh Sistem Saraf Pusat.
c.        Proses menelan, merupakan tahap terakhir dari peristiwa ingesti, yaitu bergeraknya makanan dari mulut ke esophagus, & masuk lambung. Proses ini terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pada bagian faring & mulai sejak makanan sudah dikunyah secara adekuat, serta refleks ini akan menahan proses respirasi.
    1. Digesti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa kedalam tubuh. Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran intestinal. Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus, lambung, usus halus, usus besar. Proses kimiawi pada digesti :
a.       Karbohidrat
Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh enzim ptialin yang dihasilkan kelenjar ludah, yang dibantu oleh enzim amilase dari pancreas, sehingga karbohidrat sampai pada usus halus sudah menjadi maltosa/disakarida lainnya (laktosa & sukrosa). Disakarida akan dirubah menjadi monosakarida pada permukaan dinding usus halus dengan bantuan enzim laktase, sakrose dan maltose
b.      Protein
Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung, dimana protein dirubah menjadi pepton oleh enzim pepsin, masuk ke duodenum dirubah menjadi peptide oleh enzim tripsin (dihasilkan pancreas),  berubah menjadi asam amino oleh enzim dipermukaan usus halus.
c.       Lemak
Dilambung hanya diemulsikan saja. Dirubah menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase pancreas.
    1. Absorpsi
Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap oleh usus
Nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein), asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air.
Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah dan getah bening, masuk ke hati melewati vena porta
Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
a.       Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi dan klorida → di usus halus bagian atas
b.      Monosakarida, asam amino, dan zat lain → di usus halus bagian tengah
c.       Garam empedu, vit B12 dan natrium → di usus halus bagian bawah
d.      Air, hidrogen, natrium  di colon
    1. Metabolisme
Merupakan bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh. Proses ini meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap oleh usus hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah
    1. Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk, antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari saluran kemih), diaporesis (pengeluaran keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan CO2).
  1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN NUTRISI
1.      Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2.      Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang .
3.      Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
4.      Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5.      Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6.      Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
7.      Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
8.      Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9.      Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena  efek samping obat.
10.  Faktor Psikologis seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
11.  Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
  1. FAKTOR – FAKTOR YANG MENINGKATKAN KEBUTUHAN NUTRISI
·         Periode pertumbuhan yang cepat (infant, toddler, remaja dan hamil)
·         Selama perbaikan jaringan karena proses luka/pembedahan
·         Meningkatnya suhu tubuh (tiap kenaikan suhu 10 F, kalori naik 7 %)
·         Meningkatnya aktivitas otot
·         Jenis kelamin (BMR laki – laki lebih tinggi dari wanita)
·         Berat badan (secara kuantitatif, peningkatan berat badan akan meningkatkan metabolisme)
·         Terjadi infeksi (untuk pembentukan zat fagositer bakteri patogen)
·         Stress (meningkatkan produksi hormon thyroid sehingga meningkatkan epinephrin yang mensupport metabolisme)
·         Meningkatnya kehilangan nutrisi karena kehilangan cairan (hemorhagi, diare, drainage, dialisa ginjal, laktasi, menstruasi, luka bakar, dll)
·         Penyakit kronis yang mempengaruhi fisiologi nutrisi (diabet, hyperthyroid, kanker, psikosis, penyakit ginjal/hati, masalah pernafasan)
  1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN KEBUTUHAN NUTRISI
·         Penurunan laju pertumbuhan
·         Penurunan angka metabolisme dasar
·         Hypotermia (penurunan metabolisme sel)
·         Hypothyroid (penurunan BMR)
·         Jenis kelamin (Wanita < pria)
·         Gaya hidup yang cenderung pasif
·         Immobilisasi/bedrest
·         Kehilangan berat badan (karena penurunan aktivitas otot untuk bergerak)
·         Pengaturan konsumsi makanan dan minuman
·         Mekanisme yang menyebabkan orang makan dan minum, jenis dan jumlah makanan dan minuman yang dibutuhkan secara pasti belum jelas
  1. MASALAH YANG TIMBUL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
1.      Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
·         Berat badan 10-20% dibawah normal
·         Tinggi badan dibawah ideal
·         Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
·         Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
·         Adanya penurunan albumin serum
·         Adanya penurunan transferin
·         Kemungkinan penyebab:
·         Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
·         Disfagia karena adanya kelainan persarafan
·         Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
·         Nafsu makan menurun

Tanda – tanda dan Gejala klinis defisiensi nitrisi

No
Bagian Tubuh
Tanda klinik
Kemungkinan kekurangan
1
Tanda umum
Penurunan berat badan dehidrasi, haus pertumbuhan terhambat
Kalori,Air, dan vitamin A
2
Rambut
Kekuningan
kekurangan pigmen,kusut
Protein
3
Kulit
Deatitis
Dermatosis pada bayi
Petechial hemorrhages
Eksema
Niasin, riboflavin, biotin
Lemak
Asam askorbat
4
Mata
Photopobia
Rabun senja
Riboflavin
Vitamin A
5
Mulut
Stomatitis
Glositis
Riboflavin
Niasin, asam folik, vitamin B12, zat besi
6
Gigi
Karies
Flour
7
Neuromoskuler
Kejang otot
Lemah otot
Vitamin D
8
Tulang
Riketsia
Vitamin D
9
Gastrointestinal
Anoreksia Mual dan muntah
Thiamin, garam dapur, NaCl
10
Endokrin
Gondok
Iodium
11
Kardipovaskuler
Pendarahan peny, Jantung, anemia
Vitamin K, thiamin, pyridoxine, zat besi
12
Sistem saraf
Kelainan mental dan saraf
Vitamin B12

2.      Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
·         Berat badan lebih dari 10% berat ideal
·         Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
·         Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
·         Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
·         Perubahan pola makan
·         Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3.      Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4.      Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
Malnutrisi adalah kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat dan dapat mempengaruhi pertumbuhan,perkembangan dan kognisi dan memperlambat proses penye,mbuhan. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrisi yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparanpenyakit, dan infeksi.
Malnutrisi dapat terjadi oleh karena kekurangan gizi (undernutrisi) maupun karena kelebihan gizi (overnutrisi). Keduanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial.
Perkembangan malnutrisi melalui 4 tahapan:
a.       Perubahan kadar zat gizi dalam darah dan jaringan
b.      Perubahan kadar enzim
c.       Kelainan fungsi pada organ dan jaringan tubuh
d.      Timbulnya gejala-gejala penyakit dan kematian
Tipe-Tipe Malnutrisi :
a.    Defisiensi nutrisi : kurang makan buah-buahan dan sayur- sayuran,sehingga menyebabkan kekurangan vitamin C, dan seseorang bisa mengalami pendarahan pada gusi.
b.      Maramus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadi pengambilan lemak tubuh dan otot gambaran klinis : atropi otot, hilangnya lapisan lemak subkutan, pertumbuhan terlambat, pertut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulut.
c.       Kwashiorkor : kekurangan protein karena diet kurang protein/ protein yang hilang secara fisiologis (cidera/ infeksi). Ciri-cirniya : lemah, apatis, berat badan turun, atropi otot, anemia ringan,perubahan pigmentasi pada kulit rambut.
5.      Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6.      Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7.      Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
8.      Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
9.      Anoreksia nervosa

  1. PROSES KEPERAWATAN

1.      Pengkajian status nutrisi (ABCD)
Pengkajian nutrisi merupakan bagian integral dari perawatan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan klien dan menurunkan angka rawat inap. Pengkajian nutrisi melibatkan pengumpulan informasi mengenai klien untuk mengetahui status nutrisi, mengidentifikasi kebutuhan nutrisi dan menetapkan rencana tindakan bagi klien sesuai dengan kebutuhan
Tujuan Pengkajian
    1. Mengidentifikasi adanya malnutrisi dan efeknya terhadap status kesehatan klien
    2. Mengidentifikasi pola makan yang berlebihan dan hubungannya dengan kejadian obesitas, diabet, hypertensi, penyakit cardio vaskuler dan kanker
    3. Mengidentifikasi parameter nutrisi untuk status kesehatan klien yang optimal dan kondisi yang fit.
Saat mengkaji status nutrisi klien dan menentukan rencana keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kebutuhan klien secara menyeluruh dihubungkan dengan nutrisi.
Komponen pengkajian dan pendekatan holistik antara lain :
·         Kebudayaan dan pola konsumsi makanan
·         Makanan yang lazim dikonsumsi
·         Tingkat aktivitas fisik
·         Standard hidup
Tim pelaksanaan pengkajian nutrisi terdiri dari :
Perawat , Dokter , Ahli gizi

    1. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Antropometri sangat umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Keunggulan antropometri antara lain:
1)      Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar
2)      Relative tidak membutuhkan tenaga ahli
3)      Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama dan dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat
4)      Metode ini tapat dan akurat karena dapat dibakukan
5)      Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau
6)      Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas
Kelemahan antropometri antara lain :
1)      Tidak sensitive atau metode ini tidak daapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat dan tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu
2)      Faktor diluar gizi (penyakit, genetic, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri
3)      Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri gizi
4)      Kesalahan ini terjadi karena pengukuran, perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan, analisis dan asumsi yang keliru.
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak dibawah kulit. Dibawah ini akan diuraikan parameter itu.

1)      Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interprestasi stastus gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh (completed year) dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh (completed Mouth).
Contoh: tahun usia penuh
Umur: 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 bulan

Contoh: bulan usia penuh
Umur: 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
bulan 27 hari, dihitung 3 bulan
2)      Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir. Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR Berat Bayi lahir Rendah). Dikatakan berat bayi lahir rendah apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg. pada masa bayi-balita, berat badan dapat dipergunaka untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan, antara lain:
a)      Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan
b)      Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c)      Merupakan ukuran antropomertri yang sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia
d)     Ketelitian pengukuran tidak banyak di pengaruhi oleh keterampilan pengukur

Penentuan berat badan dilakukan dangan cara menimbang. Alat yang digunakan dilapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
a)      Mudah digunakan dan dibawa daari satu tempat ke tempat yang lain
b)      Mudah diperoleh dan relatif murah harganya
c)      Ketelitian timbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
d)     Skalanya mudah dibaca
e)      Cukup aman untuk menimbang anak balita

Alat yang dapat memenuhi persyaratan dan kemudian dipilih dan dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak balita adalah dacing.
Dacin yang digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg. bila digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga, tetapi hasilnya agak kasar karena angka ketelitiannya 0,25 kg.
a)      Berat badan menurut umur (BB/U)
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembangan cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
b)      Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Berat badan ini memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan dengan kecepatan tertentu.
Di Indonesia khususnya, cara pemantauan dan batasan berat badan normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan cara penghitungan berat badan normal berdasarkan rumus:

Berat badan normal = (tinggi badan-100) – 10%
atau
0,9 x (tinggi badan – 100)

SATUS GIZI
Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarakan indeks
BB/U
TB/U
BB/TB
LLA/U
LLA/TB
Gizi baik
80 %
85 % 
90%
85%
85%
Gizi kurang
61-80%
71-85%
81-90%
71-85%
76-85%
Gizi buruk
60 %
70 %
80%
70 %
<75%

Berat Badan Ideal
Berat badan untuk tinggi badan tertentu yang secara statistic yang dianggap paling tepat untuk menjamin kesehatan umur panjang.Cara menentukan berat badan ideal adalah:
Bayi atau anak  usia 0 – 12 bulan :
Rumus :
BBI = (umur dalam bulan/2) + 4

Anak usia 1 – 10 tahun :
Rumus :
BBI = (umur dalam tahun x 2) + 8

Remaja dan dewasa :
BBI = (Tinggi Badan dalam centimeter – 100) – (Tinggi badan dalam centimeter – 100) x 10%
Atau
BBI = Tinggi badan dalam centimeter – 100) x 90%

Apabila hasil perhitungan rumus diatas :
a)       > 110% dari berat badan standar : gemuk
b)      90 – 110% dari berat badan standar : ideal/ normal
c)      70 - 90% dari berat badan stndar ;sedang
d)     < 70% : sangat kurus.

3)      Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak dapat diketahui dengan tepat.
4)      Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
5)      Lingkaran Tubuh
a)      Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memeng merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak alat-alat yang sulit di peroleh dengan harga yang murah. Pengukuran LLA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko kekurangan energi protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran LLA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Ambang batas LLA wanita usia muda dengan resiko kekurangan energy kronis di Indonesia adalah 23,5 cm. apabila kurang dari angka tersebut maka wanita tersebut mempunyai resiko kekurangan energi kronis.
b)      Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan pathologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala contoh yang sering diginakan adalah kepala besar (hidrosepalus) dan kepala kecil (mikrosepalus). Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkaran kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimana pun juga ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat berfariasi sesuai dengan keadaan gizi. dalam antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti dalam keperawatan pada anak. Lingkar kepala dapat juga di gunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukur umur.
c)      Lingkar Dada
Biasanya di lakukan pada anak yang berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari 1, hal ini di karenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat di gunakan pada dinding indicator dalam menentukan kekurangan energi protein pada anak balita.
6)      Jaringan Lunak
Otak, hati, jantung dan organ lainnya merupakan bagian yang cukup besar dari berat badan, tetapi relative tidak berubah beratnya pada anak malnutrisi. Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang sangat berfariasi pada penderita kekurangan energi protein. Antropometri jaringan dapat di lakukan pada kedua jaringan tersebut dalam pengukuran status gizi di masyarakat

b.      BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status besi yaitu:
·            Hemoglobin (hb) dan Hematokrit
·            Total limfosit
·            Serum albumin
·            Transferin
·            Keseimbangan Nitrogen
·            Lipit serum
·            Glukosa serum

1)      Hemoglobin (Hb) dan Hemaktroit(HCT)
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia.Garby et al.menyatakan bahwa penentuan status anemia yanghanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap,sehingga perlu ditambah dengan pemeriksaan yang lain.
Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah.hemoglobin dapat di ukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darar.kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.
2)      Hemaktokrit (HCT)
Hemaktorit adalah volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma dengan cara memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya di nyatakan dalam persen (%).
Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel merah diukur dan di bandingkan dengan tinggi darah penuh yang asli. Presentase massa sel merah pada volume darah yang asli merupakan hematokrit. Darah penuh antikogualan disentrufugasi dalam tabung khusus. Karna darah penuh di bentuk pada intinya sel darah merah (SDM) dan plasma, setelah sentrifugasi presentase sel-sel merah memderikan etimasi tidak langsung jumlah SDM/100 ml dari darah penuh (dan dengan demikian pada gilirannya merupakan estimasi tidak langsung jumlah hemoglobin). Hemaktokrit efek (dalam hal jauh lebih sedikit ) dari ukuran rata_rata SDM. Nilia normal adalah 40%-54% untuk pria dan 37%-47% untuk wanita. HCT biasanya hamper 3 kali nilai hemoglobin (dengan menganggap tidak terdapat tanda hipokormia). Ke salahan rata-rata pada prosedur HTC yaitu kira-kira 1%-2%.


Cara perhitungan
Hm = tinggi volume eritrosit yang dimanpatkan x 100% = …%
Tinggi total volume darah
Contoh:
·      tinggi kolom eritrosit yang di manpatkan adalah 4,5 mm.
·      tinggi total kolom volume darah adalah 10 mm.
Jadi:
Hm = 4,5 x 100% = 45%
10
Maka nilai normal hemaktorit:
Menurut wells laki-laki :42-50% Wanita :40-48%
Menurut helper laki-laki :40-54% Wanita :37-47%
Hamil tua :23-34%

Nilai abnormal
kurang dari nilai normal pada anemia
- lebih dari nilai normal pada polisithaemia

3)      Serum Albumin

c.       CLINIS
Pemeriksaan clinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk surfei klinis secara cepat (rapid clinical surfeys). Surfei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
Keunggulan :
1)      pemeriksaan clinis relative murah tidak memerlukan biaya terlalu besar
2)      dalam pelaksanaannya, pemeriksaan tidk memerlukan tenaga khusus tetapi, tanaga paramedic bias dilatih
3)      sederhana, cepat dan mudah diinterprestasikan
4)      tidak memerlukan peralatan yang rumit
Keterbatasan :
1)      Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksi, sehingga perlu orang-orang yang ahli dalam menentukan gejala klinis rersebut. Namun demikian, para tenaga medis dapat dilatih untuk melakukan pemeriksaan klinis
2)      Gejala klinis tidak bersifat spesifik
3)      Adanya gejala klinis yang bersifat multiple
4)      Gejala klinis dapat terjadi pada waktu permulaan kekurangan zat gizi dan dapat juga terjadi pada saat sembuh. Hepatomegali (pembesaran hati) sebagai contoh dapat terjadi pada keadaan malnutrisi awal dan terjadi juga pada masa penyembuhannya
5)      Adanya fariasi dalam gejala klinis yang timbul. Hal ini karena satu gejala klinis bisa dipengaruhi beberapa factor seperti genetik, lingkungan, kebiasaan dll.

d.      DIET
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk. Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit.
Factor-faktor yang mempengaruhi diet :
1)      Status Kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia(kurang nafsu makan)biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat. Dukungan nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan dari setiap penanganan medis
2)      Kultur dan Agama
Pola kultural, etnik, agama dan batasan mengenai makanan harus diperhitungkan jumlah. Makanan dan diet tentu harus diberikan apabila sesuai. Klien lansia lebih cocok dengan kebiasaan makanan etnik. Kecendrungan ini dapat meningkat selama sakit.
3)      Status Sosioekonomi
Biaya makanan tidak tepat ,dan berbelanja bervariasi tergantung dari uang yang tersedia. Apakah anda seseorang yang mempersiapkan makanan menentukan jumlah kenyamanan makanan.
4)      Pilihan Pribadi
Kesukaan dan ketidaksukaan pribadi mungkin berpengaruh kuat terhadap diet. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang menyenangkan cendrung menjadi makanan favorit. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang tidak menyenangkan cenderung dihindari. Makanan yang mewah dapat digunakan sebagai simbol status. Pilihan individu dapat dipertimbangkan ketika merencanakan diet terapeutik.
5)      Faktor Psikologis
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang
6)      Alkohol dan obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol daripada makanan dan alkohol menggantikan bagian dari makanan dan menekan nafsu makan.Alkohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestin.
7)      Kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan
Mitos makanan akibat dari latar belakang kultural, minat popular pada makanan asli, tekanan sebaya , atau keinginan untuk mengontrol pilihan diet. Keyakinan terhadap makanan sering melibatkan keyakianan yang salah bahwa makanan tertentu khusus menyehatkan. Perawat harus berhati-hati untuk tidak menjadi merendahkan diri keteika mengajarkan klien bahwa makanan mungkin tidak mempunyai kualitas yang mempengaruhi mereka.

  1. Diagnosa keperawatan

a.       Perubahan nutrisi: masukan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status muntah, puasa, dan aneroksia
·                     Perencanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Perubahan nutrisi : masukan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status muntah,mual ,dan aneroksia.
Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi


Kriteria hasil:
Kebutuhan nutrisi pada tubuh klien kmbali normal
1.    Menghilangkan atau mengurangi kondisi-kondisi atau gejala penyakit penyebab tidak napsu makan:seperti kebersihan dan kesehatan kulit

2.    Memberikan makanan yang disenangi,sedikit demi sedikit tapi sering dengan memperhatikan jumlah kalori dan tanpa konta indikasi.


3.    Memberikan makanan secara langsung ke dalam GIT melaluhi selang.
1.Untuk meningkatkan nafsu makan






2. Untuk memenuhi jumlah kalori yang di butukan tubuh





3. Untuk mengatasi kebutuhan nutrisi yang kurang dari tubuh

·            Implementasi
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,perawat melakukan ; tindakan dengan menghilangkan atau mengurangi kondisi –kondisi atau gejala penyakit penyebab tidak napsu makan:seperti kebersihan dan penyakit kulit,memberikan makan yang disenangi,sedikit demi sedikit tapi sering dengan memperhatikan jumlah kalori dan tanpa konta indikasi dan Memberikan makanan secara langsung ke dalam GIT melaluhi selang.
·            Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,diharapkan berat badan klien naik 0,2 kg, kebutuhan kalori klien terpenuhi dan klien dapat makan tanpa keluhan: mual muntah.

b.      Kurang mampu untuk makan sendiri berhubungan dengan gangguan mobilisasi kedua ekstremitas atas.
·         Perencanaan / intervensi
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kreteria hasil
Intervensi
Rasional
Kurang mampu untuk makan sendiri berhubungan dengan gangguan mobilisasi kedua ekstremitas atas.
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam gangguan mobilisasi ekstremitas atas teratasi

Kriteria hasil:
Ekstremitas atas kembali normal 
1. Kaji kemampuan mobilisasi ekstremitas atas klien.


2. Memberikan nutrisi melaluhi entral dan parental

3. Kaji stress psikologi klien
1.Untuk mengtahui sejahu mana kemampuan ekstremitas atas klien

2 Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh klien

3.Untuk memberikan rasa nyaman pada klien 

·         Implementasi
Untuk mengatasi gangguan mobilisasi ekstremitas atas, perawat mengkaji kemampuan mobilisasi ekstremitas atas klien,perawat memberikan nutrisi melaluhi entral dan parental, dan mengkaji stress psikologi klien.

·         Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,Diharapkan klien dapat makan sendiri
.
c.       kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan masukan cairan yang tidak memadai.
·                  Perencanaan / intervensi
Diagnosa keperawatan 
Tujuan dan kriteria hasil 
Intervensi 
Rasional 
Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan masukan cairan yang tidak memadai.
Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam kekurangan volume cairan teratasi

kriteria hasil:
-parameter laboratorium akan menunjukan bukti hidrasi adekuat dan meningkatnya parameter nutrisi
1. Intruksikan klien untuk minum air dan minuman nonkafein pada waktu makan dan diantara waktu makan
1. Erosi yang terus-menerus dalam status nutrisi menempatkan klien pada resiko komplikasi yang berhubungan dengan malnutrisi, seperti sepsis, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit.

·      Implementasi
Untuk mengatasi kekurangan volume cairan, perawat melakukan upaya pemberian cairan yang adekuat agar tidak terjadi dehidrasi.

·      Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien mendapat asupan cairan yang adekuat.

  1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan konsep
Intervensi / perencanaan
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan konsep
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien dan keluarga mengerti tentang kesalahan konsep
1.Kaji pengetahuan klien/keluarga tentang status nutrisi


2.Diskusikan alasan penggunaan dukungan nutrisi enteral



3.Tinjau ulang situasi klien,tanda/gejala malnutrisi.
1.Memberikan informasi dimana klien/keluarga dapat memilih berdasarkan informasi

2.Pengetahuan tentang interaksi antara malnutrisi dan penyakit membuat untuk memahami kebutuhan terapi khusus

3.Pemahaman klien dan kerja sama adalah untuk pemasangan aman dan pemeliharaan alat akses dukungan nutrisi serta pencegahan komplikasi



Implementasi
Untuk mengatasi kurang pengetahuannya klien/keluarga, perawat mengkaji pengetahuan klien/keluarga tentang status nutrisi,meninjau ulang situasi klien,tanda/gejala malnutrisi, meninjau ulang penggunaan/perawatan alat pendukung nutrisi.

Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan klien/keluarga dapat mengeri konsep pemberian nutrisi.


  1. Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi.

Perencanaan/Intervensi
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi.
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2 X 24 jam, kelelahan yang dialamin oleh klien tidak terjadi.

KH:
- peningkatan rasa sejahtera/tingkat energi.
- mendemonstrasikan peningkatan
1.pantau respon fisiologis terhadap aktivitas.


2.buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien.

3.jadwalkan aktivitas untuk periode istirahat  bila pasien mempunyai banyak energi.


1.toleransi sangat bervariasi, tergantung pada tahap proses penyakit, status nutrisi, dan keseimbangan cairan.

2.memberikan rasa kontrol dan perasaan penyelesaian.


3.periode istirahat diperlukan untuk memperbaiki/menghemat energi.


Implementasi
Untuk mengatasi kelelahan perawat , memantau respon fisiologis terhadap aktivitas Klien, membuat tujuan aktivitas realistis dengan pasien, dan membuat jadwal aktivitas untuk periode bila pasien mempunyai banyak energi.

Evaluasi
Setelah di lakukan tindakan keperawatan,diharapkan kelelahan klien teratasi.




DAFTAR PUSTAKA



Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Almatsir. Sunita. 2006. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
E. Beck, Mary. 1993. Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Supariasa, I Dewa Nyoman, et all. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Doenges,Marilynn E.1999.Rencana asuhan keperawatan.Jakarta:EGC.
Potter,Patricia A.2005.Buku fundamental keperawatan.Jakarta:EGC.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar