PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI
- PENGERTIAN
Nutrisi adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah
proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001),
nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energy.
Nutrisi adalah ilmu yang mempelajari
zat makanan (nutrient) dan zat-zat lain yang ada dalam makanan serta kerjanya,
interaksinya dan keseimbangannya dalam hubungannya dengan kesehatan dan
penyakit melalui proses ingesti, absorpsi, transportasi, pemakaian dan ekskresi
dari makanan “ (Essential of nutrition therapy, 1985,3)
Nutrien adalah zat kimia organik dan
anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi
tubuh.
Nutrisi atau zat gizi merupakan
unsur – unsur yang terdapat dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk
berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, mengganti jaringan haus serta
rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi. Disamping
itu nutrisi juga diperlukan oleh tumbuh kembang pada bayi, anak – anak serta
ibu hamil ( tumbuh kembang janin ).
Nutrisi dapat dibagi menjadi makro
nutrisi yang terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, dan kelompok mikro
nutrisi yang terdiri atas vitamin dan mineral. Selain nutrisi, dalam makanan
juga terdapat unsur – unsur yang berguna bagi kesehatan seperti serat pangan,
air, fitokimia pangan, prebiotik dan probiotik yang semuanya ini disebut unsur
– unsur pangan.
Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya
:
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama dalam diet. 1 gram
karbohidrat adalah 4 kilo kalori (kkal). Karbohidrat juga terdiri dari elemen
karbon, hidrogen dan oksigen. Klasifikasi karbohidrat dikelompokkan menurut
unit gula/sakarida.
Bagian-bagian dari karbohidrat:
·
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa
berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa
(glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa +
galaktosa). Disakarida merupakan monosakarida yang dapat ditambah dengan air.
·
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah
polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa. Polisakarida tidak dapat
larut dalam air.
·
Serat adalah jenis karbohidrat yang
diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit
atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia tidak
memiliki enzim yang dapat memecah polisakarida. Selain itu polisakarida
memiliki peranan dalam nutrisi manusia yaitu untuk menambahkan serat untuk
diet. Serat berfungsi untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit.
Jumlah karbohidrat yang sedikit disimpan dalam hati dan otot
disebut glikogen. Glikogen di sintesis dari glukosa untuk menyediakan energi
salama kita berpuasa. Kelebihan dari kalori karbohidrat bisa disimpan dalam
bentuk lemak. Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama :
1. Katabolisme glikogenà glukosa + CO2 + air (glikogenolisis).
2. Anabolisme glukosaà glikogen untuk penyimpanan
(glikogenesis).
3. Perubahan asam amino & gliserol à glikogen
untuk energi (glukoneogenesis).
Karbohidrat merupakan sumber utama bahan bakar untuk otak,
otot rangka selama latihan, eritrosit, leukosit dan medulla renal. Fungsi
Karbohidrat dioksidasi dalam tubuh agar menghasilkan panas dan energi bagi
segala bentuk aktivitas tubuh. Karbondioksida dan air terbentuk sebagai produk
akhir dan pada prinsipnya kedua bahan tersebut diekskresikan melalui paru –
paru dan ginjal.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
2. Protein
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein
yang paling sederhana adalah asam amino-asam amino esensial yang tidak dapat di
sintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet, sedangkan asam amino non
esensial dapat disintesis.
Albumin dan insulin merupakan protein sederhana karena
terdiri dari asam amino dan derivatnya. Kombinasi dari protein sederhana dengan
non protein menghasilkan protein kompleks, seperti lipoprotein (lemak ditambah
dengan protein sederhana). Asam amino itu sendiri diubah menjadi jaringan,
hormon, dan enzim. Asama amino juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan
sebagai jaringan adipose atau menjadi energi melalui proses glikoneogenesis.
Protein yang lengkap terdiri dari
semua asam amino esensial dalam kuantitas yang cukup untuk mempertahankan
keseimbangan nitrogen. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah yang
termasuk protein hewani, yaitu ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, susu,
telur dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong
(misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian, sereal.
Protein terdiri dari 16% nitrogen dan merupakan sumber
nitrogen satu-satunya. Nitrogen lalu disimpan oleh tubuh untuk pembangunan dan
perbaikan jaringan tubuh. Tubuh kita berada pada keseimbangan nitrogen bila
asupan dan haluarannya sama. Jika asupan pada keseimbangan nitrogen lebih besar
dari haluaran berarti keseimbangan nitrogen positif, dan dapat berpengaruh
untuk pertumbuhan, hamil dan penyembuhan luka. Keseimbangan nitrogen negative
terjadi ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen, contohnya dalam keadaan
infeksi, luka bakar, demam, kelaparan, dan cedera.
Protein merupakan konstituen penting
pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri
dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik.
Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi Protein:
a.
Menggantikan protein yang hilang
selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
b.
Menghasilakn protein dan jaringan yang
baru
c.
Diperlukan dalam pembuatan protein –
protein yang baru dengan fungsi kusus dalam tubuh
d.
Dapat dipakai sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB
dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak
merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan
energi total. Lemak, seperti halnya karbohidrat, tersusun dari atom – atom
karbon, hydrogen dan oksigen tetapi pola penatanaan dan proposinya berbeda.
Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan
asam-asam lemak. Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak. Proses
berjalannya asam lemak di sintesis disebut Lipogenesis. Asam lemak dibagi 2 yaitu :
a.
Asam lemak jenuh (Low Density Lipid (LDL)) ,
Tidak mudah bergabung dengan molekul lain sukar dimetabolisme menjadi zat
lain contohnya : lemak hewan.
Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan
untuk melengkapi cairan empedu untuk pencernaan lemak, juga sebagai bahan dasar
beberapa jenis hormon steroid.
b.
Asam lemak tak jenuh (High
Density Lipid (HDL)) à tunggal, ganda. Dapat dengan mudah bergabung dengan
molekul lain/membentuk struktur lain. Mudah dimetabolisme oleh hati.Contohnya :
lemak sayuran.
Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh merupakan satu-satunya
asam lemak esensial pada menusia. Asam lemak ini penting untuk proses
metabolisme. Apabila melakukan diet tidak boleh lebih besar 30% dari total
kalori sebagai lemak.
Fungsi lemak :
·
Sebagai sumber energi ; merupakan
sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kkal/gr.
·
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
·
Perlindungan.
·
Penyekatan/isolasi, lemak akan
mencegah kehilangan panas dari tubuh.
·
Perasaan kenyang, lemak dapat
menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera
setelah makan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang
tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar
yaitu :
- vitamin larut dalam air
(vitamin C, B1, B2, B6, B12) kelebihan vitamin ini akan dibuang melalui ginjal
- vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K). bila kelebihan jumlah vitamin ini akan memungkinkan
terjadinya keracunan karena sulit dibuang melalui ginjal.
Kebutuhan tubuh akan vitamin :
·
Vitamin A : 5000 iu
·
Vitamin B1 : 1,2 mg
·
Vitamin B2 : 1,5 mg
·
Vitamin B6 : 2 mg
·
Vitamin B12 : 3 mg
·
Vitamin C : 45 mg
·
Vitamin D : 400 iu
·
Vitamin K : 300 – 500 mcg
Berikut ini rincian dari beberapa
vitamin dan penting:
a.
Vitamin A (retinol, retinal, asam
retinoat).
Retinal adalah komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf
yang peka terhadap cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam
retinoat) yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus
dan saluran kemih.
Vitamin ini membantu perkembangan
daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang
kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan.
Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
Fungsi
|
Akibat
defisiensi
|
Akibat
kelebihan
|
Sumber-sumber
|
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
epitel:
o Menjaga integritas retina.
o Sebagai fungsi imun.
|
- Kebutaan (rabun senja).
- Kulit kasar.
- Membran mukosa kering.
-Kegagalan perkembangan gigi dan
tulang.
|
-Mual.
-Muntah.
-Nyeri abdomen.
-Kegagalan pertumbuhan pada
anak-anak.
-Kehilanagn BB
pada orang dewasa.
>> Dalam dosis besar :
-Kerontokkan rambut.
-Pembengkakan tulang.
-Nyeri tulang sendi.
-Sakit kepala.
|
- Susu murni.
- Telur.
- Sayuran berdaun hijau.
- buah-buahan dan sayuran
berwarna kuning.
- Minyak ikan dan hati.
|
b.
Vitamin B-kompleks
Terdiri dari 8 vitamin :
1)
Vitamin B1 (Tiamin) berfungsi
membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme
karbohidrat.
2)
Vitamin B2 (Riboflavin) berfungsi
melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta katarak.
3)
Vitamin B3 (Niacin) bermanfaat untuk
melepaskan energi dari zat-zat nutrient, membantu menurunkan kadar kolesterol,
mengurangi depresi dan gangguan pada persendian.
4)
Vitamin B5 (Asam pantotenat) berfungsi
membantu sisitem syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi, kelelahn dan
migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses
pembentukan hormon.
5)
Vitamin B6 (Piridoksin) berfungsi
membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta
PMS.
6)
Vitamin B7 (Biotin) bermanfaat dalam
proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan kuku serta rambut.
7)
Vitamin B9 ( Asam folic) berfungsi
membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan pembentukan hemoglobin.
8)
Vitamin B12 (Cobalamin) berfungsi
membantu merawat sistem syaraf dan pembentukan sel darah merah.
Semua vitamin B membantu produksi
energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi.. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap
anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari
kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
- Vitamin C
Dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Vitamin C atau asam
askorbat lebih terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap
infeksi.
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C
dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk
beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan
tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
Fungsi
|
Akibat
defisiensi
|
Akibat
kelebihan
|
Sumber-sumber
|
Produksi kolagen, integritas
dinding kapiler, pembentukan sel darah merah, metabolisme asam amino,
memebantu tubuh menyerap zat besi (fe)
|
Penyakit kudis, penyembuhan luka
buruk, perdarahan, gigi mudah goyah/lepas, memar.
|
- Batu ginjal.
- Penyakit kudis.
-infeksi saluran urin.
|
- Buah jeruk.
- Kentang.
- kubis.
- Brokoli.
- Stroberi
- Cabe hijau.
|
- Vitamin D
Bentuk utamanya adalah vitamin D2 (ergocalciferol) dan
vitamin D3 (cholecalciferol). Vitamin D3 diproduksi didalam kulit yang terpapar
sinar matahari, terutama radiasi ultraviolet B.
Sinar matahari membantu tubuh
membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin
ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting
karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D
kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”).
Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak
diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak
mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada
suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan
tulang cacat.
Fungsi
|
Akibat
Defisiensi
|
Akibat
kelebihan
|
Sumber-sumber
|
Absorbsi dan penggunaan kalsium
dalam perkembangan tulang dan gigi.
|
Pertumbuhan gigi yang tertunda
pada anak-anak osteomalasia (pelunakan tulang) pada orang dewasa.
|
>> dalam dosisi besar :
- Kehilangan nafsu makan.
- Muntah.
-Kegagalan pertubuhan.
-Kehilanagn BB.
-Peningkatan deposit kalsium dalam
jaringan lunak, Pembuluh darah dan ginjal.
|
- Cahaya matahari.
- Susu.
- Margarin.
- Telur.
- Minyak ikan.
|
- Vitamin
E (Tokoferol)
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya,
vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak. Vitamin E didalam
tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati karena tidak larut dalam air.
Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian,
seperti : minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji
bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal,
hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega.
Vitamin E ialah salah satu antioksidan
yang penting dalam pencegahan kanker dan penyakit kardiovaskular. Vitamin E
mudah rusak oleh panas yang terlalu tinggi (proses memasak) dan oksidasi
(terpapar oksigen). Sumber dari vitamin yang terbaik adalah makanan segar,
mentah, atau makanan yang belum diproses.
- Vitamin
K
Vitamin K bertugas :
1)
Menjaga konsistensi aliran darah dan
membekukannya saat diperlukan.
2)
Berperan penting dalam pembentukkan
tulang dan ginjal.
Vitamin K terdapat dalam 3 bentuk :
1)
Vitamin K1 (phylloquinone) à ditemukan
dan dihasilkan oleh tumbuhan.
2)
Vitamin K2 (menaquinone) à dihasikan
oleh bakteri yang menguntungkan dalam sisitem pencernaan.
3)
Vitamin K3 (menadione) à vitamin
buatan bagi yang tidak mampu menyerap dari makanan.
Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver (hati).
Menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin k
tergantung dari BB. Untuk orang dewasa, 1 mikrogram setiap hari per kg BB.
Mengonsumsi sejumlah kecil vitamin K akan mengakibatkan patah tulang dan
osteoporosis, penyempitan arteri atau pembuluh nadi. Sumber terbesar vitamin K
(vitamin K1) adalah sayur-sayuran hijau, seperti kangkung dan lobak swiss,
brokoli, taoge, bayam, dan kembang kol.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan elemen esensial non-organik pada tubuh
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral juga berperan penting dalam
pembentukan struktual dari jaringan keras dan lunak, kerja sisitim enzim,
kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral dibagi 2
kelas yaitu makromineral dan mikromineral.
Makromineral merupakan mineral-mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah yang cukup besar (100 mg/hr), sebaliknya mikromineral adalah
mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (< 15 mg/hr). Termasuk
makromineral adalah kalium, fosfor, magnesium, besi, iodine, dan kalium,
sedangkan yang termaksuk di dalam mikromineral adalah tembaga, kobait, mangan,
fluorin, dan zink. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh
mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang.
Mineral merupakan unsure esensial
bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system
cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan
dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Kebutuhan mineral tubuh :
·
Kalsium : 800 mg
·
Iodium : 110 mg
·
Besi : 10 mg
·
Magnesium : 350 mg
·
Posphor : 800 mg
·
Kalium : 1959-5850 mg
·
Natrium : 2300 – 6900 mg
Fungsi mineral :
1)
Mineral merupakan konstituen tulang
dan gigi, yang memberikan kekuatan serta rigiditas kepada jaringan tersebut,
misalnya kalsium, fosfor, dan magnesium.
2)
Mineral membentuk garam-garam yang
dapat larut dengan demikian mengendalikan komposisi cairan tubuh. Natrium dan
klorida merupakan unsur penting dalam cairan ekstraseluler dan darah ; kalium,
magnesium, dan fosfor merupakan unsur penting dalam cairan intraseluler.
3)
Mineral turut membangun enzim dan
protein. Sulfur merupakan bagian dari asam-asam amino methionine dan cysteine.
Air merupakan zat makanan paling
mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas
50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari,
namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
- ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN
1.
Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari
saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang
diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian dalam yang terdiri dari
rongga mulut.
2.
Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran
pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring
berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga
vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah
tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang
trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus
diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan
lambung. Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring
menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2
cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter
bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung.
Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas,
yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja
peristaltic.
3.
Lambung
Lambung merupakan bagian saluran
pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan
bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung
ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan
dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah
diafragma dan di depan pancreas.
Lambung memiliki fungsi sebagai
berikut :
·
Fungsi motoris adalah menampung
makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam
lambung.
·
Fungsi sekreasi dan pencernaan
adalah mensekresi pepsinogen, rennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh
HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa an peptone.
4.
Usus Halus
Usus halus terletak di daerah
umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung
berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding
usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang
disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi
chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus
halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam
folat.
5.
Usus Besar
Usur besar (kolon) merupakan
kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai
tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (±
90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
6.
Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam
tubuh
7.
Kantong empedu
Merupakan sebuah kantong yang
terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah di pinggiran depan
yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm
8.
Pankreas
Merupakan kelenjar yang strukturnya
sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang + 15 cm.
Fisiologi Nutrisi
Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti,
Digesti, Absorpsi, metabolisme dan ekskresi.
- Ingesti
Ingesti adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari :
a. Dimulai dari
koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke mulut.
b. Proses mengunyah, yaitu proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr ukuran
besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan gigi & kontrol
volunter otot-otot mulut. Bila makanan berada pada gigi, gusi, palatum
keras & lidah, maka
akan terjadi refleks mengunyah yang volunter (disadari), yang diatur oleh
Sistem Saraf Pusat.
c.
Proses menelan, merupakan
tahap terakhir dari peristiwa ingesti, yaitu bergeraknya makanan dari mulut ke
esophagus, & masuk
lambung. Proses ini terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pada
bagian faring & mulai
sejak makanan sudah dikunyah secara adekuat, serta refleks ini akan menahan
proses respirasi.
- Digesti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan
yang dibawa kedalam tubuh. Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat
diabsorpsi oleh saluran intestinal. Saluran yang berperan antara lain : mulut,
pharing, esophagus, lambung, usus halus, usus besar. Proses kimiawi pada digesti :
a.
Karbohidrat
Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh enzim ptialin
yang dihasilkan kelenjar ludah, yang dibantu oleh enzim amilase dari pancreas,
sehingga karbohidrat sampai pada usus halus sudah menjadi maltosa/disakarida
lainnya (laktosa & sukrosa). Disakarida akan dirubah menjadi monosakarida
pada permukaan dinding usus halus dengan bantuan enzim laktase, sakrose dan
maltose
b.
Protein
Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung, dimana
protein dirubah menjadi pepton oleh enzim pepsin, masuk ke duodenum
dirubah menjadi peptide oleh enzim tripsin (dihasilkan pancreas), berubah
menjadi asam amino oleh enzim dipermukaan usus halus.
c.
Lemak
Dilambung hanya diemulsikan saja. Dirubah menjadi asam lemak
dan gliserol dengan bantuan enzim lipase pancreas.
- Absorpsi
Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling
sederhana diserap oleh usus
Nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino
(protein), asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan
air.
Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke
saluran darah dan getah bening, masuk ke hati melewati vena porta
Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
a.
Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol,
natrium. Kalsium, besi dan klorida → di usus halus bagian atas
b.
Monosakarida, asam amino, dan zat
lain → di usus halus bagian tengah
c.
Garam empedu, vit B12 dan natrium → di usus halus
bagian bawah
d.
Air, hidrogen, natrium → di colon
- Metabolisme
Merupakan bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh.
Proses ini meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak
diserap oleh usus hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah
- Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan
pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai
lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk,
antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari
saluran kemih), diaporesis (pengeluaran keringat), dan ekspirasi (pengeluaran
air dan CO2).
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN NUTRISI
1.
Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang
manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2.
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa
jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang .
3.
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau
pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
4.
Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap
suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga
tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5.
Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi
perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan
yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan
masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6.
Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan
metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20
tahun energy basal relative konstan.
7.
Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada
laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR
1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
8.
Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh
terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar
pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih
besar.
9.
Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda
yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau
karena efek samping obat.
10.
Faktor Psikologis seperti stress dan
ketegangan
Motivasi individu untuk makan
makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh
yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis.
Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
11.
Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang
berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan
untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan
zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan
mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
- FAKTOR –
FAKTOR YANG MENINGKATKAN KEBUTUHAN NUTRISI
·
Periode pertumbuhan yang cepat
(infant, toddler, remaja dan hamil)
·
Selama perbaikan jaringan karena
proses luka/pembedahan
·
Meningkatnya suhu tubuh (tiap kenaikan suhu 10 F, kalori
naik 7 %)
·
Meningkatnya aktivitas otot
·
Jenis kelamin (BMR laki – laki lebih tinggi dari wanita)
·
Berat badan (secara kuantitatif, peningkatan berat badan
akan meningkatkan metabolisme)
·
Terjadi infeksi (untuk pembentukan zat fagositer bakteri
patogen)
·
Stress (meningkatkan produksi hormon thyroid sehingga
meningkatkan epinephrin yang mensupport metabolisme)
·
Meningkatnya kehilangan nutrisi karena kehilangan cairan
(hemorhagi, diare, drainage, dialisa ginjal, laktasi, menstruasi, luka bakar,
dll)
·
Penyakit kronis yang mempengaruhi fisiologi nutrisi
(diabet, hyperthyroid, kanker, psikosis, penyakit ginjal/hati, masalah
pernafasan)
- FAKTOR –
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN KEBUTUHAN NUTRISI
·
Penurunan laju pertumbuhan
·
Penurunan angka metabolisme dasar
·
Hypotermia (penurunan metabolisme
sel)
·
Hypothyroid (penurunan BMR)
·
Jenis kelamin (Wanita < pria)
·
Gaya hidup yang cenderung pasif
·
Immobilisasi/bedrest
·
Kehilangan berat badan (karena penurunan aktivitas otot
untuk bergerak)
·
Pengaturan konsumsi makanan dan minuman
·
Mekanisme yang menyebabkan orang
makan dan minum, jenis dan jumlah makanan dan minuman yang dibutuhkan secara
pasti belum jelas
- MASALAH YANG TIMBUL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Secara umum, gangguan kebutuhan
nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi,
Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
1.
Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan
yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis :
·
Berat badan 10-20% dibawah normal
·
Tinggi badan dibawah ideal
·
Lingkar kulit triseps lengan tengah
kurang dari 60% ukuran standar
·
Adanya kelemahan dan nyeri tekan
pada otot
·
Adanya penurunan albumin serum
·
Adanya penurunan transferin
·
Kemungkinan penyebab:
·
Meningkatnya kebutuhan kalori dan
kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
·
Disfagia karena adanya kelainan
persarafan
·
Penurunan absorbsi nutrisi akibat
penyakit crohn atau intoleransi laktosa
·
Nafsu makan menurun
Tanda – tanda dan Gejala klinis defisiensi nitrisi
No
|
Bagian
Tubuh
|
Tanda
klinik
|
Kemungkinan
kekurangan
|
1
|
Tanda umum
|
Penurunan berat badan dehidrasi,
haus pertumbuhan terhambat
|
Kalori,Air, dan vitamin A
|
2
|
Rambut
|
Kekuningan
kekurangan pigmen,kusut
|
Protein
|
3
|
Kulit
|
Deatitis
Dermatosis pada bayi
Petechial hemorrhages
Eksema
|
Niasin, riboflavin, biotin
Lemak
Asam askorbat
|
4
|
Mata
|
Photopobia
Rabun senja
|
Riboflavin
Vitamin A
|
5
|
Mulut
|
Stomatitis
Glositis
|
Riboflavin
Niasin, asam folik, vitamin B12, zat
besi
|
6
|
Gigi
|
Karies
|
Flour
|
7
|
Neuromoskuler
|
Kejang otot
Lemah otot
|
Vitamin D
|
8
|
Tulang
|
Riketsia
|
Vitamin D
|
9
|
Gastrointestinal
|
Anoreksia Mual dan muntah
|
Thiamin, garam dapur, NaCl
|
10
|
Endokrin
|
Gondok
|
Iodium
|
11
|
Kardipovaskuler
|
Pendarahan peny, Jantung, anemia
|
Vitamin K, thiamin, pyridoxine,
zat besi
|
12
|
Sistem saraf
|
Kelainan mental dan saraf
|
Vitamin B12
|
2.
Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu
keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan
akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
·
Berat badan lebih dari 10% berat
ideal
·
Obesitas (lebih dari 20 % berat
ideal)
·
Lipatan kulit trisep lebih dari 15
mm pada pria dan 25 mm pada wanita
·
Adanya jumlah asupan berlebihan
aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
·
Perubahan pola makan
·
Penurunan fungsi pengecapan dan
penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah
peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status
nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang
berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat
dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
Malnutrisi adalah kekurangan intake dari zat-zat
makanan terutama protein dan karbohidrat dan dapat mempengaruhi
pertumbuhan,perkembangan dan kognisi dan memperlambat proses penye,mbuhan.
Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh
kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau
gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition)
yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik
secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak
mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrisi yang mencukupi untuk diet sehat
selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama
dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.
Malnutrisi dapat terjadi oleh karena kekurangan gizi
(undernutrisi) maupun karena kelebihan gizi (overnutrisi). Keduanya disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial.
Perkembangan malnutrisi melalui 4 tahapan:
a.
Perubahan kadar zat gizi dalam darah
dan jaringan
b.
Perubahan kadar enzim
c.
Kelainan fungsi pada organ dan
jaringan tubuh
d.
Timbulnya gejala-gejala penyakit dan
kematian
Tipe-Tipe Malnutrisi :
a.
Defisiensi nutrisi : kurang makan
buah-buahan dan sayur- sayuran,sehingga menyebabkan kekurangan vitamin C, dan
seseorang bisa mengalami pendarahan pada gusi.
b.
Maramus ; kekurangan protein dan
kalori sehingga terjadi pengambilan lemak tubuh dan otot gambaran klinis :
atropi otot, hilangnya lapisan lemak subkutan, pertumbuhan terlambat, pertut
buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulut.
c.
Kwashiorkor : kekurangan protein
karena diet kurang protein/ protein yang hilang secara fisiologis (cidera/
infeksi). Ciri-cirniya : lemah, apatis, berat badan turun, atropi otot, anemia
ringan,perubahan pigmentasi pada kulit rambut.
5.
Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan
kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat
akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6.
Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan
nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi
seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.
7.
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan
gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol
darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
8.
Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan
nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
9.
Anoreksia nervosa
- PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian status nutrisi (ABCD)
Pengkajian nutrisi merupakan bagian integral dari perawatan
kesehatan untuk meningkatkan kesehatan klien dan menurunkan angka rawat inap.
Pengkajian nutrisi melibatkan pengumpulan informasi mengenai klien untuk
mengetahui status nutrisi, mengidentifikasi kebutuhan nutrisi dan menetapkan
rencana tindakan bagi klien sesuai dengan kebutuhan
Tujuan Pengkajian
- Mengidentifikasi adanya
malnutrisi dan efeknya terhadap status kesehatan klien
- Mengidentifikasi pola makan
yang berlebihan dan hubungannya dengan kejadian obesitas, diabet,
hypertensi, penyakit cardio vaskuler dan kanker
- Mengidentifikasi parameter
nutrisi untuk status kesehatan klien yang optimal dan kondisi yang fit.
Saat mengkaji status nutrisi klien dan menentukan rencana
keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kebutuhan klien secara menyeluruh
dihubungkan dengan nutrisi.
Komponen pengkajian dan pendekatan
holistik antara lain :
·
Kebudayaan dan pola konsumsi makanan
·
Makanan yang lazim dikonsumsi
·
Tingkat aktivitas fisik
·
Standard hidup
Tim pelaksanaan
pengkajian nutrisi terdiri dari :
Perawat , Dokter , Ahli gizi
- Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur
dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Antropometri sangat umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat
pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan
jumlah air dalam tubuh.
Keunggulan antropometri antara lain:
1)
Prosedurnya sederhana, aman dan
dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar
2)
Relative tidak membutuhkan tenaga
ahli
3)
Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama
dan dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat
4)
Metode ini tapat dan akurat karena
dapat dibakukan
5)
Dapat mendeteksi atau menggambarkan
riwayat gizi dimasa lampau
6)
Umumnya dapat mengidentifikasi
status gizi sedang, kurang dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang
jelas
Kelemahan antropometri antara lain :
1)
Tidak sensitive atau metode ini
tidak daapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat dan tidak dapat
membedakan kekurangan zat gizi tertentu
2)
Faktor diluar gizi (penyakit,
genetic, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan
sensitivitas pengukuran antropometri
3)
Kesalahan yang terjadi pada saat
pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran
antropometri gizi
4)
Kesalahan ini terjadi karena
pengukuran, perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan,
analisis dan asumsi yang keliru.
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan
dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh
manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas,
lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak dibawah kulit.
Dibawah ini akan diuraikan parameter itu.
1)
Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi.
Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interprestasi stastus gizi menjadi
salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat menjadi tidak
berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan
adalah tahun umur penuh (completed year) dan untuk anak umur 0-2 tahun
digunakan bulan usia penuh (completed Mouth).
Contoh: tahun usia penuh
Umur: 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 bulan
Contoh: bulan usia penuh
Umur: 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
bulan 27 hari, dihitung 3 bulan
2)
Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting
dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir. Berat badan digunakan untuk
mendiagnosa bayi normal atau BBLR Berat Bayi lahir Rendah). Dikatakan berat
bayi lahir rendah apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram atau dibawah 2,5
kg. pada masa bayi-balita, berat badan dapat dipergunaka untuk melihat laju
pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti
dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula berat badan
dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air
dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan
protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi penambahan
cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot,
khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai
pertimbangan, antara lain:
a)
Parameter yang paling baik, mudah
terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi
makanan dan kesehatan
b)
Memberikan gambaran status gizi
sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik
tentang pertumbuhan.
c)
Merupakan ukuran antropomertri yang
sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia
d)
Ketelitian pengukuran tidak banyak
di pengaruhi oleh keterampilan pengukur
Penentuan berat badan dilakukan dangan cara menimbang. Alat
yang digunakan dilapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
a)
Mudah digunakan dan dibawa daari
satu tempat ke tempat yang lain
b)
Mudah diperoleh dan relatif murah
harganya
c)
Ketelitian timbangan sebaiknya
maksimum 0,1 kg
d)
Skalanya mudah dibaca
e)
Cukup aman untuk menimbang anak
balita
Alat yang dapat memenuhi persyaratan dan kemudian dipilih
dan dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak balita adalah dacing.
Dacin yang digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25
kg. bila digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga, tetapi hasilnya agak
kasar karena angka ketelitiannya 0,25 kg.
a)
Berat badan menurut umur (BB/U)
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan
berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal,
terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembangan cepat
atau lebih lambat dari keadaan normal.
b)
Berat Badan Menurut Tinggi Badan
(BB/TB)
Berat badan ini memiliki hubungan yang linear dengan tinggi
badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan
pertumbuhan tinggi badan dengan dengan kecepatan tertentu.
Di Indonesia khususnya, cara pemantauan dan batasan berat
badan normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak
tahun 1958 digunakan cara penghitungan berat badan normal berdasarkan rumus:
Berat badan normal = (tinggi badan-100) – 10%
atau
0,9 x (tinggi badan – 100)
SATUS GIZI
|
Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarakan indeks
|
||||
BB/U
|
TB/U
|
BB/TB
|
LLA/U
|
LLA/TB
|
|
Gizi baik
|
80 %
|
85 %
|
90%
|
85%
|
85%
|
Gizi kurang
|
61-80%
|
71-85%
|
81-90%
|
71-85%
|
76-85%
|
Gizi buruk
|
< 60 %
|
< 70 %
|
< 80%
|
< 70 %
|
<75%
|
Berat Badan Ideal
Berat badan untuk tinggi badan tertentu yang secara statistic
yang dianggap paling tepat untuk menjamin kesehatan umur panjang.Cara
menentukan berat badan ideal adalah:
Bayi atau anak usia 0
– 12 bulan :
Rumus :
BBI = (umur dalam bulan/2) + 4
Anak usia 1 – 10 tahun :
Rumus :
BBI = (umur dalam tahun x 2) + 8
Remaja dan dewasa :
BBI = (Tinggi Badan dalam centimeter – 100) – (Tinggi badan
dalam centimeter – 100) x 10%
Atau
BBI = Tinggi badan dalam centimeter – 100) x 90%
Apabila hasil perhitungan rumus diatas :
a)
> 110% dari berat badan standar : gemuk
b)
90 – 110% dari berat badan standar :
ideal/ normal
c)
70 - 90% dari berat badan stndar
;sedang
d)
< 70% : sangat kurus.
3)
Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan
yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak dapat diketahui dengan
tepat.
4)
Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur.
5)
Lingkaran Tubuh
a)
Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memeng merupakan salah
satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak
alat-alat yang sulit di peroleh dengan harga yang murah. Pengukuran LLA adalah
suatu cara untuk mengetahui resiko kekurangan energi protein (KEP) wanita usia
subur. Pengukuran LLA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status
gizi dalam jangka pendek. Ambang batas LLA wanita usia muda dengan resiko
kekurangan energy kronis di Indonesia adalah 23,5 cm. apabila kurang dari angka
tersebut maka wanita tersebut mempunyai resiko kekurangan energi kronis.
b)
Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran
anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan pathologi dari
besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala contoh yang sering diginakan
adalah kepala besar (hidrosepalus) dan kepala kecil (mikrosepalus). Lingkar
kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran
otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkaran
kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimana pun juga ukuran
otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat berfariasi sesuai dengan
keadaan gizi. dalam antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada
cukup berarti dalam keperawatan pada anak. Lingkar kepala dapat juga di gunakan
sebagai informasi tambahan dalam pengukur umur.
c)
Lingkar Dada
Biasanya di lakukan pada anak yang berumur 2-3 tahun, karena
rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini
tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur
antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari 1,
hal ini di karenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan, atau
kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat di gunakan pada dinding
indicator dalam menentukan kekurangan energi protein pada anak balita.
6)
Jaringan Lunak
Otak, hati, jantung dan organ lainnya merupakan bagian yang
cukup besar dari berat badan, tetapi relative tidak berubah beratnya pada anak
malnutrisi. Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang sangat berfariasi pada
penderita kekurangan energi protein. Antropometri jaringan dapat di lakukan
pada kedua jaringan tersebut dalam pengukuran status gizi di masyarakat
b.
BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja
dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan
akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong
untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status
besi yaitu:
·
Hemoglobin (hb) dan Hematokrit
·
Total limfosit
·
Serum albumin
·
Transferin
·
Keseimbangan Nitrogen
·
Lipit serum
·
Glukosa serum
1)
Hemoglobin
(Hb) dan Hemaktroit(HCT)
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemia.Garby et al.menyatakan bahwa penentuan status
anemia yanghanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap,sehingga perlu
ditambah dengan pemeriksaan yang lain.
Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel
darah.hemoglobin dapat di ukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat
digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darar.kandungan
hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.
2)
Hemaktokrit (HCT)
Hemaktorit adalah volume eritrosit yang di pisahkan dari
plasma dengan cara memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya di nyatakan
dalam persen (%).
Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel merah diukur dan di
bandingkan dengan tinggi darah penuh yang asli. Presentase massa sel merah pada
volume darah yang asli merupakan hematokrit. Darah penuh antikogualan
disentrufugasi dalam tabung khusus. Karna darah penuh di bentuk pada intinya
sel darah merah (SDM) dan plasma, setelah sentrifugasi presentase sel-sel merah
memderikan etimasi tidak langsung jumlah SDM/100 ml dari darah penuh (dan
dengan demikian pada gilirannya merupakan estimasi tidak langsung jumlah
hemoglobin). Hemaktokrit efek (dalam hal jauh lebih sedikit ) dari ukuran
rata_rata SDM. Nilia normal adalah 40%-54% untuk pria dan 37%-47% untuk wanita.
HCT biasanya hamper 3 kali nilai hemoglobin (dengan menganggap tidak terdapat
tanda hipokormia). Ke salahan rata-rata pada prosedur HTC yaitu kira-kira
1%-2%.
Cara perhitungan
Hm = tinggi volume eritrosit yang dimanpatkan x
100% = …%
Tinggi total volume darah
Contoh:
·
tinggi kolom eritrosit yang di
manpatkan adalah 4,5 mm.
·
tinggi total kolom volume darah
adalah 10 mm.
Jadi:
Hm = 4,5 x 100% = 45%
10
Maka nilai normal hemaktorit:
Menurut wells laki-laki :42-50% Wanita :40-48%
Menurut helper laki-laki :40-54% Wanita :37-47%
Hamil tua :23-34%
Nilai abnormal
- kurang dari nilai normal pada anemia
- lebih dari nilai normal pada polisithaemia
3)
Serum
Albumin
c.
CLINIS
Pemeriksaan clinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan
yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat
dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissue) seperti
kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk surfei klinis secara
cepat (rapid clinical surfeys). Surfei ini dirancang untuk mendeteksi
secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat
gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom)
atau riwayat penyakit.
Keunggulan :
1)
pemeriksaan clinis relative murah
tidak memerlukan biaya terlalu besar
2)
dalam pelaksanaannya, pemeriksaan
tidk memerlukan tenaga khusus tetapi, tanaga paramedic bias dilatih
3)
sederhana, cepat dan mudah
diinterprestasikan
4)
tidak memerlukan peralatan yang
rumit
Keterbatasan :
1)
Beberapa gejala klinis tidak mudah
dideteksi, sehingga perlu orang-orang yang ahli dalam menentukan gejala klinis
rersebut. Namun demikian, para tenaga medis dapat dilatih untuk melakukan
pemeriksaan klinis
2)
Gejala klinis tidak bersifat
spesifik
3)
Adanya gejala klinis yang bersifat
multiple
4)
Gejala klinis dapat terjadi pada waktu
permulaan kekurangan zat gizi dan dapat juga terjadi pada saat sembuh.
Hepatomegali (pembesaran hati) sebagai contoh dapat terjadi pada keadaan
malnutrisi awal dan terjadi juga pada masa penyembuhannya
5)
Adanya fariasi dalam gejala klinis
yang timbul. Hal ini karena satu gejala klinis bisa dipengaruhi beberapa factor
seperti genetik, lingkungan, kebiasaan dll.
d.
DIET
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang
atau suatu populasi penduduk. Sedangkan diet seimbang adalah diet yang
memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlalu banyak dan
juga tidak terlalu sedikit.
Factor-faktor yang mempengaruhi diet :
1)
Status Kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat.
Anoreksia(kurang nafsu makan)biasanya gejala penyakit atau karena efek samping
obat. Dukungan nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan dari setiap
penanganan medis
2)
Kultur dan Agama
Pola kultural, etnik, agama dan batasan mengenai makanan
harus diperhitungkan jumlah. Makanan dan diet tentu harus diberikan apabila sesuai.
Klien lansia lebih cocok dengan kebiasaan makanan etnik. Kecendrungan ini dapat
meningkat selama sakit.
3)
Status Sosioekonomi
Biaya makanan tidak tepat ,dan berbelanja bervariasi
tergantung dari uang yang tersedia. Apakah anda seseorang yang mempersiapkan
makanan menentukan jumlah kenyamanan makanan.
4)
Pilihan Pribadi
Kesukaan dan ketidaksukaan pribadi mungkin berpengaruh kuat
terhadap diet. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang menyenangkan
cendrung menjadi makanan favorit. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang
tidak menyenangkan cenderung dihindari. Makanan yang mewah dapat digunakan
sebagai simbol status. Pilihan individu dapat dipertimbangkan ketika
merencanakan diet terapeutik.
5)
Faktor Psikologis
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan
persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai
nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang
6)
Alkohol dan obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi
kontribusi defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol
daripada makanan dan alkohol menggantikan bagian dari makanan dan menekan nafsu
makan.Alkohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal.
Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial.
Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi
zat gizi di dalam intestin.
7)
Kesalahan informasi dan keyakinan
terhadap makanan
Mitos makanan akibat dari latar belakang kultural, minat
popular pada makanan asli, tekanan sebaya , atau keinginan untuk mengontrol
pilihan diet. Keyakinan terhadap makanan sering melibatkan keyakianan yang
salah bahwa makanan tertentu khusus menyehatkan. Perawat harus berhati-hati
untuk tidak menjadi merendahkan diri keteika mengajarkan klien bahwa makanan
mungkin tidak mempunyai kualitas yang mempengaruhi mereka.
- Diagnosa keperawatan
a.
Perubahan nutrisi: masukan kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status muntah, puasa, dan aneroksia
·
Perencanaan
keperawatan
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan dan Kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Perubahan nutrisi : masukan kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status muntah,mual ,dan aneroksia.
|
Setelah dilakukan tindakan 2x24
jam kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil:
Kebutuhan nutrisi pada tubuh klien
kmbali normal
|
1.
Menghilangkan
atau mengurangi kondisi-kondisi atau gejala penyakit penyebab tidak napsu
makan:seperti kebersihan dan kesehatan kulit
2.
Memberikan
makanan yang disenangi,sedikit demi sedikit tapi sering dengan memperhatikan
jumlah kalori dan tanpa konta indikasi.
3.
Memberikan
makanan secara langsung ke dalam GIT melaluhi selang.
|
1.Untuk meningkatkan nafsu makan
2. Untuk memenuhi jumlah kalori
yang di butukan tubuh
3. Untuk mengatasi kebutuhan
nutrisi yang kurang dari tubuh
|
·
Implementasi
Untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi,perawat melakukan ; tindakan dengan menghilangkan atau mengurangi
kondisi –kondisi atau gejala penyakit penyebab tidak napsu makan:seperti
kebersihan dan penyakit kulit,memberikan makan yang disenangi,sedikit demi
sedikit tapi sering dengan memperhatikan jumlah kalori dan tanpa konta indikasi
dan Memberikan makanan secara langsung ke dalam GIT melaluhi selang.
·
Evaluasi
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan,diharapkan berat badan klien naik 0,2 kg,
kebutuhan kalori klien terpenuhi dan klien dapat makan tanpa keluhan: mual
muntah.
b.
Kurang mampu untuk makan sendiri
berhubungan dengan gangguan mobilisasi kedua ekstremitas atas.
·
Perencanaan
/ intervensi
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan dan kreteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Kurang mampu untuk makan sendiri
berhubungan dengan gangguan mobilisasi kedua ekstremitas atas.
|
Setelah dilakukan tindakan 3x24
jam gangguan mobilisasi ekstremitas atas teratasi
Kriteria hasil:
Ekstremitas atas kembali
normal
|
1. Kaji kemampuan mobilisasi
ekstremitas atas klien.
2. Memberikan nutrisi melaluhi
entral dan parental
3. Kaji stress psikologi klien
|
1.Untuk mengtahui sejahu mana
kemampuan ekstremitas atas klien
2 Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pada tubuh klien
3.Untuk memberikan rasa nyaman
pada klien
|
·
Implementasi
Untuk mengatasi gangguan mobilisasi ekstremitas atas,
perawat mengkaji kemampuan mobilisasi ekstremitas atas klien,perawat memberikan
nutrisi melaluhi entral dan parental, dan mengkaji stress psikologi klien.
·
Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,Diharapkan klien
dapat makan sendiri
.
c.
kekurangan volume cairan tubuh
berhubungan dengan masukan cairan yang tidak memadai.
·
Perencanaan
/ intervensi
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan dan kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Kekurangan volume cairan tubuh
berhubungan dengan masukan cairan yang tidak memadai.
|
Setelah dilakukan tindakan selama
2x24 jam kekurangan volume cairan teratasi
kriteria hasil:
-parameter laboratorium akan
menunjukan bukti hidrasi adekuat dan meningkatnya parameter nutrisi
|
1. Intruksikan klien untuk minum
air dan minuman nonkafein pada waktu makan dan diantara waktu makan
|
1. Erosi yang terus-menerus dalam
status nutrisi menempatkan klien pada resiko komplikasi yang berhubungan
dengan malnutrisi, seperti sepsis, dehidrasi, dan ketidakseimbangan
elektrolit.
|
·
Implementasi
Untuk mengatasi kekurangan volume cairan, perawat melakukan
upaya pemberian cairan yang adekuat agar tidak terjadi dehidrasi.
·
Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien
mendapat asupan cairan yang adekuat.
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan konsep
Intervensi / perencanaan
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan dan kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kesalahan konsep
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24 jam klien dan keluarga mengerti tentang kesalahan
konsep
|
1.Kaji pengetahuan klien/keluarga
tentang status nutrisi
2.Diskusikan alasan penggunaan
dukungan nutrisi enteral
3.Tinjau ulang situasi
klien,tanda/gejala malnutrisi.
|
1.Memberikan informasi dimana
klien/keluarga dapat memilih berdasarkan informasi
2.Pengetahuan tentang interaksi
antara malnutrisi dan penyakit membuat untuk memahami kebutuhan terapi khusus
3.Pemahaman klien dan kerja sama
adalah untuk pemasangan aman dan pemeliharaan alat akses dukungan nutrisi
serta pencegahan komplikasi
|
Implementasi
Untuk mengatasi kurang pengetahuannya klien/keluarga,
perawat mengkaji pengetahuan klien/keluarga tentang status nutrisi,meninjau
ulang situasi klien,tanda/gejala malnutrisi, meninjau ulang
penggunaan/perawatan alat pendukung nutrisi.
Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan
klien/keluarga dapat mengeri konsep pemberian nutrisi.
- Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi.
Perencanaan/Intervensi
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan dan kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Kelelahan berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan energi.
|
Setelah dilakukan tindakan asuhan
keperawatan selama 2 X 24 jam, kelelahan yang dialamin oleh klien tidak
terjadi.
KH:
- peningkatan rasa
sejahtera/tingkat energi.
- mendemonstrasikan peningkatan
|
1.pantau respon fisiologis
terhadap aktivitas.
2.buat tujuan aktivitas realistis
dengan pasien.
3.jadwalkan aktivitas untuk
periode istirahat bila pasien
mempunyai banyak energi.
|
1.toleransi sangat bervariasi,
tergantung pada tahap proses penyakit, status nutrisi, dan keseimbangan
cairan.
2.memberikan rasa kontrol dan
perasaan penyelesaian.
3.periode istirahat diperlukan
untuk memperbaiki/menghemat energi.
|
Implementasi
Untuk mengatasi kelelahan perawat , memantau respon
fisiologis terhadap aktivitas Klien,
membuat tujuan aktivitas realistis dengan pasien, dan membuat jadwal aktivitas
untuk periode bila pasien mempunyai banyak energi.
Evaluasi
Setelah di lakukan tindakan keperawatan,diharapkan kelelahan
klien teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul
H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner
& Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta:
EGC
Towarto,
Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika
Perry,
dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta:
EGC
Asmadi,
2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat,
AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi
2. Jakarta: Salemba Medika
Almatsir. Sunita. 2006. Penuntun
Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
E. Beck, Mary. 1993. Ilmu
Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Hartono, Andry. 2006. Terapi
Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Supariasa, I Dewa Nyoman, et all.
2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Doenges,Marilynn E.1999.Rencana
asuhan keperawatan.Jakarta:EGC.
Potter,Patricia A.2005.Buku
fundamental keperawatan.Jakarta:EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar